Wakil Ketua DPRD Bali Ini Tegaskan Sikapnya Tolak UU Cipta Kerja, Sebut Kaget Aksi Massa Jadi Ricuh

- 8 Oktober 2020, 21:02 WIB
Wakil Ketua DPRD Bali, Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati
Wakil Ketua DPRD Bali, Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati /Facebook.com/Anom Sukawati

Bahkan, beberapa anggota dewan lainnya juga banyak yang bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) akibat pandemi Covid 19 ini.

“Waduh saya nggak lihat, saya ada di luar daerah ada tugas,” kata dia saat dikonfirmasi, Kamis sore.

Cok Anom juga menambahkan bahwa para massa demonstran juga tidak melalukan pemberitahuan terlebih dahulu ke pihak Sekretariat DPRD Bali untuk melakukan aksinya. Dirinya mengaku apabila ada surat pemberitahuan aksi pihaknya sudah pasti akan menemuinnya sebagai wakil rakyat.

“Kalau saya di sana saya terima, nggak tahu juga kalau mereka mau datang. Kalau tahu saya datang,” ucapnya.

Baca Juga: Wow, Koster Kembali Suntik Desa Adat Dana Rp74,65 Miliar Untuk Aktifkan Kembali Satgas Gotong-royong

Seperti diketahui, Aksi massa yang menentang pengesahan Undang-undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) berjalan ricuh.

Awalnya, aksi yang digelar di Kawasan Kampus Universitas Udayana (Unud), Denpasar, Kamis 8 Oktober 2020 berlangsung aman, damai, dan lancar.

Namun, tiba-tiba aksi terbagi menjadi dua kelompok, satu kelompok mengadakan longmarch sejauh hampir 2 km ke kantor DPRD Bali di Kawasan Renon.

Sedangkan, para mahasiwa yang tergabung dalam Aliansi Bali Tidak Diam tetap menggelar aksi di depan Kampus Universitas Udayana di Jalan PB Sudirman, Denpasar.

Namun, saat kelompok pertama yang melakukan longmarch sampai di Jalan Letjen. S. Parman-Jl. Mr. Kusumah Atmaja dekat kantor DPRD Bali ketegangan muai terjadi antara massa yang rata-rata terdiri dari anak STM dan Anarko dengan aparat kepolisian yang menjaga gedung DPRD Bali.

Halaman:

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah