Tagar #PolisiAnarkis Sempat Trending Twitter, YLBHI Sebut Polisi Terlalu Represif Hadapi Pendemo

- 9 Oktober 2020, 09:38 WIB
Aksi massa yang menentang pengesahan Undang-undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) berjalan ricuh, di depan Kantor DPRD Bali, Kamis 8 Oktober 2020. Polisi menembakkan gas air mata dan water canon kepada demonstran
Aksi massa yang menentang pengesahan Undang-undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) berjalan ricuh, di depan Kantor DPRD Bali, Kamis 8 Oktober 2020. Polisi menembakkan gas air mata dan water canon kepada demonstran /Rudolf Arnaud Soemolang

1.Polisi memukul Advokat/penasehat hukum mahasiswa yang ditangkap di Semarang (Jawa Tengah) dan Manado (Sulawesi Utara). di Manado Polisi juga mencekik leher, dan berupaya, untuk menangkap Penasehat hukum di Manado;

2.Polisi menghalang-halangi dan tidak memberikan akses pengacara/penasehat hukum LBH untuk mendampingi masyarakat yang ditangkap dan dibawa ke kantor-kantor polisi;

3.Polisi menghalang-halangi aksi dengan menangkapi masyarakat yang mau berunjuk rasa di jalan-jalan, stasiun kereta api, jembatan, dll;

4.Menstigma “perusuh” bagi peserta aksi;

Baca Juga: Berikut Harga Emas Terbaru Tanggal 9 Oktober, Harga Emas Antam Kembali Turun

5.Memprovokasi warga untuk perang kelompok yang berdampak pada aksi mahasiswa. Akibatnya banyak mahasiswa yang menjadi korban anak panah;

6.Polisi membubarkan massa aksi tanpa alasan dengan menembakkan gas air mata dan water canon;

7.Polisi menyerang paramedis dengan gas air mata;

8.Polisi memukuli massa aksi ketika ditangkap;

9.Polisi menelanjangi massa aksi ketika ditangkap.

Halaman:

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Twitter YLBHI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah