Hebat! Bocil 6 Tahun Ini Jadi Prajurit Termuda Saat Perang Dunia II, Kisahnya Jadi Pahlawan Mengharukan

- 31 Januari 2021, 20:53 WIB
Sergey Aleskhov prajurit termuda di Front Timur saat Perang Dunia II
Sergey Aleskhov prajurit termuda di Front Timur saat Perang Dunia II /Arsip Negara Republik Federasi Russia

 

DENPASARUPDATE.COM - Perang Dunia II merenggut hampir ratusan juta korban dari berbagai usia.

Termasuk, anak-anak yang berjumlah sekitar 13 juta jiwa. Mereka menjadi korban akibat berbagai siksaan di berbagai kamp konsentrasi, beberapa tidak dapat lolos dari siksaan kamp, dan beberapa lainnya dipaksa mengambil bagian dalam peperangan.

Hanya saja, ada yang berbeda pada hal tersebut, yakni seorang anak kecil berumur enam tahun yang menjadi resimen Tentara Merah di Front Timur.

Baca Juga: Bikin Bulu Kuduk Merinding, Kisah 'Hantu Laut' Marinir Bertemu Hantu Beneran di Medan Tempur Dwikora

Anak kecil tersebut adalah Sergei Aleshkov yang berasal dari Desa Kaluzhskaya Oblast.
Pada musim panas 1942, ia ditemukan temukan oleh pasukan pengintai dari Resimen Senapan ke-142 Soviet.

pada waktu itu anak tersebut terlihat berkeliaran dengan perut kelaparan di hutan tanpa arah dan tujuan dikarenakan ia tak lagi memiliki siapa-siapa.

Baca Juga: Kisah Frits Kirihio, Diberi Beasiswa oleh Belanda, Lalu Pasang Badan Untuk Merah-Putih

Ia resmi menjadi yatim piatu setelah ibu dan saudara laki-lakinya dieksekusi tentara Jerman karena telah mendukung para tentara partisan, tepat di depan matanya.

Dan sementara, ayahnya telah lebih dulu meninggal sebelum perang dimulai.

Baca Juga: Penerapan PPKM di Jawa-Bali Dibatalkan? Jokowi: Kita Harus Ngomong Apa Adanya, Ini Tidak Efektif!

Ketika ditemukan, anak tersebut itu mengaku bahwa namanya adalah Sergei Aleshkin, meskipun belakangan ini diketahui bahwa nama aslinya adalah Sergei Aleshkov.

Para prajurit yang menemukannya memutuskan untuk memboyongnya ke resimen dan akhirnya diadopsi secara resmi oleh Komandan Resimen Mikhail Vorobyov.

Baca Juga: Penggemar R18 Wajib Tau, BMW Motorrad keluarkan Model Custom Barunya

Si anak kecil tersebut sangat ingin membuat dirinya berguna saat diadpsi oleh komandan resimen tersebut.

Dengan bersemangat, ia mengirimkan surat dan koran ke sub unit dan terus-menerus berlari ke markas untuk meminta lebih banyak perintah.

Baca Juga: Tidak Perlu Antri, SKCK Ternyata Bisa dibuat Online, Catat Syarat dan Ketentuannya!

Lalu pada Suatu hari, ketika ia sedang bertugas, anak tersebut menemukan pengintai Jerman yang bersembunyi di antar tumpukan jerami, dan ia pun langsung melaporkannya.

Setelah melaporkan temuannya, pengintai itu dengan cepat ditangani oleh prajurit Tentara Merah.

Baca Juga: KEREN! Jadi Kawasan Zero Covid-19, Bendesa Terunyan Ungkap Rahasia Ini, Salah Satunya Ada Unsur Gaib

Pada awal November 1942, Resimen Senapan Pengawal ke-142 dipindahkan ke Stalingrad.

Lalu pada tempat ini, prajurit kecil itu melakukan aksi heroik yang membuatnya dianugerahi sebuah medali Tanda Jasa Pertempuran.

Ketika perang terjadi, ayah angkat Seryozha terkubur dalam reruntuhan lubang perlindungan.

Baca Juga: VIRAL! Seorang Pemuda Diamankan Saat Razia Prokes di Klungkung, Dewa: Hukum Jangan Tumpul ke Atas!

Lalu si anak kecil tersebut berusaha sekuat mungkin menggali tanah dengan tangannya sendiri.

Namun, apa daya, dengan tangan kecilnya ia tak mampu berbuat banyak untuk menyelamatkan hidup sang ayah.

Baca Juga: Pemerintah Amerika Serikat Masukkan Xiaomi dalam Daftar Hitam, Terancam Tak Bisa Akses Google?

Namu ia tak kehabisan ide, ia pun berlari sekuat tenaga untuk mencari bantuan hingga bertemu beberapa orang penjinak ranjau dan berhasil menyelamatkan nyawa Mikhail Vorobyov, meskipun terguncang dan terluka.

“Dengan keceriaan dan kecintaannya kepada unit dan orang-orang di sekitarnya, dia meningkatkan moral dan kepercayaan diri terhadap kemenangan pada saat-saat yang sangat sulit. Kamerad Aleshkin adalah favorit resimen, ” tulis surat perintah pemberian tanda jasa itu kepada Sergei, yang saat itu sudah berusia tujuh tahun.

Baca Juga: Nyaris Batal Akibat Pandemi, Goethe-Institut Gelar Olimpiade Bahasa Jeman Tingkat Nasional Secara Virtual

Pada waktu itu, para prajurit pernah memberinya seragam letnan junior sebagai bahan candaan.

Namun, karena seragam tersebut, ia hampir kehilangan nyawanya dikarenakan bagian tali bahu seragam yang ia pakai mengkilap dan menarik perhatian pilot Jerman.

Sehingga hal tersebut membuat mereka memuntahkan senapan mesin ke arah sang "perwira".

Baca Juga: Soal Abu Janda, Mantan Kepala BIN & Tokoh Senior NU: Dia Penyusup di NU

Dan sebuah peluru yang dihujankan berhasil mengenai tumit Aleshkov.

Namun, jalan pertempuran prajurit kecil itu terpaksa berakhir di Polandia.

Jenderal Vasily Chuikov, Komandan Pasukan Angkatan Darat ke-62, tempat Aleshkov bertugas, memerintahkan bocah itu dikirim ke sekolah militer Suvorov.

Baca Juga: Simak 5 Tips Sederhana Menguasai Mata Pelajaran, Nomor 4 Wajib Dilakukan

Dan sayangnya, sang Letnan Junior itu tidak berhasil merintis karier militernya karena alasan kesehatan (dia kecanduan merokok sejak usia dini).

Setelah menerima gelar sarjana hukum, Aleshkov tinggal di Ural selama sisa hidupnya dan meninggal karena serangan jantung saat berusia 54 tahun pada 1990.

Setelah bertahun-tahun kemudian, kisah si Letnan Junior ini diangkat menjadi sebuah film yang berjudul Soldatik.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: RBTH Russia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah