Tidak hanya itu, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Fadil Imran, bersedia menemui perwakilan aksi Demo 1812, asal tidak melakukan kerumunan di Jakarta Pusat dan sekitarnya.
Sayang, imbauan Polda Metro Jaya dan tawaran Fadil Imran tak digubris. Massa tetap ingin menuju Istana Negara untuk menyampaikan aspirasi ke Presiden Jokowi.
Baca Juga: 4 Kali Dipenjara Karena Merampok, Dek Bola Masuk Penjara ke - 5 Setelah Melakukan Aksi Curanmor
Karena ditutup, massa hanya bisa berkumpul di Patung Kuda, di depan Monas. Sudah begitu, polisi pun berupaya membubarkan massa karena dianggap meresahkan.
Namun, massa menolak dibubarkan dengan cara-cara persuasif. Imbauan da ajakan baik-baik ditolak sehingga terpaksa dilakukan aksi pembubaran.
Rupanya pembubaran paksa ini tak diterima. Bentrok pun tak terelakkan. Tak hanya melawan dengan tangan kosong, sejumlah peserta aksi kedapatan membawa senjata.
Baca Juga: Kapolda Bali: Ada Kerumunan Massa, Kami Bubarkan!
Sebanyak 155 orang diamankan dalam aksi Bela Habib Rizieq dalam Demo 1812 tersebut. Ratusan massa anarkis itu diamankan dan sebanyak 22 orang reaktif Covid-19.
"Sampai dengan sekarang ini ada 22 yang reaktif, sekarang kami rujuk langsung ke Wisma Atlet. ini menandakan bisa jadi kluster di kerumunan ini," kata Yusri Yunus.
Ucapan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Yusri Yunus, ini disapaikan di kawasan Monas, Jumat, 18 Desember 2020, dilansir dari PMJ News.