Sebut Demokrasi di Era Jokowi Berada di Titik Terendah, Demokrat: Jauh Beda dengan Masa SBY

22 Agustus 2021, 18:47 WIB
Mural 404 Not Found yang mirip wajah Presiden Jokowi berlokasi di daerah Batuceper, Tangerang /Twitter @milikandi/

DENPASARUPDATE.COM - Kritikan terkait penegakan demokrasi Indonesia di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali diberikan oleh Demokrat.

Melalui Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, Demokrat menyebut jika tingkat demokrasi di Indonesia berada di titik nadir atau terendah dalam 14 tahun terakhir.

Data ini senditi menurut dia dikutip langsung dari The Economist Intelligence Unit.

Baca Juga: Bandingkan dengan Era SBY dan Tak Berani Kritik Pemerintah, Komika Abdur: Katanya Slow Tapi Otoriter

"Demokrasi Indonesia memang berada di titik terendah dalam 14 tahun terakhir di era Presiden Joko Widodo menurut The Economist Intelligence Unit," kata dia dalam keterangan persnya Minggu 22 Agustus 2021.

Padahal, lanjutnya jika dibandingkan dengan masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tingkat demokrasi Indonesia justru bertahan lama dalam kategori negara bebas atau free.

Baca Juga: Momentum Galungan dan Ramadan, DPW PKB Bali Sowan ke Penglingsir Puri Satria, Cok Rat: Jaga Marwah Demokrasi

"Bahkan, Freedom House, lembaga pemerhati dan pendukung demokrasi internasional, mengkategorikan Indonesia di era Jokowi sebagai negara partly free, dengan nilai yang terus menurun dalam beberapa tahun terakhir. Jauh di bawah era SBY yang berhasil membawa Indonesia cukup lama bertahan di kategori negara bebas atau free," ujar Herzaky dalam keterangannya, Minggu (22/8).

Ia menyebut ada beberapa hal yang membuat turunnya tingkat demokrasi di era Presiden Jokowi ini.

Baca Juga: Kecam Pembubaran FPI Tanpa Peradilan, BEM UI : Itu Bentuk Larangan Demokrasi dan Pembatasan HAM

Demokrat menyebut ada beberapa catatan khusus dari lembaga internasional dan koalisi masyarakat sipil seperti Amnesty Internasional dan SAFENet mencatat adanya fenomena penangkapan pihak yang berbeda pendapat meningkat setiap tahun.

Bahkan, survei mencatat bahwa di masa Jokowi ini masyarakat justru semakin takut berbicara dan berekspresi di muka umum.

Apalagi, terhadap pihak-pihak yang kritis terhadap jalannya pemerintahan Jokowi mendapatkan intimidasi berupa peretasan akun sosial media hingga serangan buzzer.

Baca Juga: Puji Anies Baca Buku 'Bagaimana Demokrasi Mati', HNW: Kualitas Demokrasi Perlu Diselamatkan

"Rakyat memberikan kritik melalui mural saja, malah kemudian diburu. Kalah-kalah Harun Masiku yang masih bebas bergentayangan," ujarnya.

Oleh sebab itu, Demokrat berharap agar Jokowi di sisa masa jabatannya memiliki komitmen dan keseriusan untuk mengoreksi total masalah demokrasi di Indonesia.

Hal ini dilakukan agar demokrasi di Indonesia kembali bangkit dari titik terendahnya.

Baca Juga: Pastikan Tidak Ada Pengurus Tandingan, Demokrat Bali : Semua Tegak Lurus Kepada AHY

"Tentu kita berharap, pemerintahan Joko Widodo dalam sisa waktunya, benar-benar memiliki komitmen dan keseriusan melakukan koreksi total agar demokrasi Indonesia bisa kembali membaik dan memiliki nama baik di dunia internasional," jelasnya.

Untuk itu, Herzaky mendorong agar masyarakat Indonesia terus mengawasi dan mengingatkan pemerintah untuk terus menjaga serta menyelamatkan demokrasi.

"Dan, kita semua, masyarakat Indonesia, memiliki kewajiban moral untuk terus mengingatkan pemerintah, agar terus menjaga demokrasi kita, dan menyelamatkan demokrasi kita dari titik nadir," tutupnya.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Tags

Terkini

Terpopuler