KLB, Nazar dan Misterinya, Cuitan GPS Menganalisa KLB Partai Demokrat Deli Serdang

- 13 Maret 2021, 19:38 WIB
Gede Pasek Suardika (GPS) diakun twiiter miliknya
Gede Pasek Suardika (GPS) diakun twiiter miliknya /Twitter GPS

 

DENPASARUPDATE.COM – Sampai dengan detik ini isu Partai berlambang Mercy ternyata masih hangat dan menguat untuk diberbincangan dikalangan para politisi. Semenjak Jendral (Purn) Moeldoko terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat di Deli Serdang Sumatera Utara. Memang lempar isu dan saling serang dari Kubu Demorakrat Susilo Bambang Yudhoyono dengan Kubu Moeldoko terus meluncur dipermukaan publik.

Yang lebih menariknya lagi kemunculan sosok Nazaruddin dipermukaan ketika KLB digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara dan menjadi tanya besar banyak pihak.

Bahkan sosok Nazaruddin mantan bendahara partai Demokrat ini terus menjadi perhatian salah satu eks pentolan partai Demokrat Gede Pasek Suardika (GPS) yang kini menjadi Sekjen Pergerakan Perhimpunan Indonesia (PPI).

Baca Juga: Nyepi, Pariwiasata Gunung Bromo Ditutup Sementara

GPS diakun twitternya menulis. KLB, Nazar & Misterinya. GPS menyatakan sebagai sekjen PPI.
“Saya tertarik menganalisa sosok Nazarudin dalam pusaran polemic KLB Partai Demokrat. Sebab sepertinya dua kubu memaksimalkan posisi koruptor tersebut secara terbuka dengan narasi yang berbeda. Banyak jejak digital tentang Nazar,” tulis pria yang kini menjabat sebagai Sekjen Partai Hanura.

GPS menyebut dikubu AHY, sosok Nazar ditembak dengan isu sebagai bandar KLB. Ddimana ada kesaksian seorang wakil Ketua DPC yang ikut diberikan uang Rp 5 juta dan ditipu bukan Rp 100 juta. Baik di dirgen semua langsung mengkapitalisasi isu ini. Isu besarnya. Koruptor dibalik kubu Moeldoko.

Disisi lain, upaya mengisukan Moeldoko dibiayai para cukong, selain isu punya kekayaan berjibun seakan menjadi narasi yang bertabrakan secara logika politik.
“Saya justru melihat ada kesengajaan menggaet Nazar dimainkan secara terbuka di kubu Deli Serdang seakan kirim sinyal,” ungkap pria pentolan aktivis KMHDI Bali.

Sinyal bahwa masih banyak data-data yang belum dibuka oleh orang yang dulu saya sebut Koruptor paling sakti di Indonesia itu. Cukup banyak di YouTube pernyataan soal Pilpres, soal aliran dana ke pangeran dan lainnya. Tampaknya politik symbol sedang dimainkan kubu Moeldoko.

Halaman:

Editor: M Hari Balo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x