MENGEJUTKAN! AHY Sebut Ada Gerakan Politik Merongrong Posisinya di Partai Demokrat, Istana Disebut Terlibat

- 1 Februari 2021, 19:09 WIB
AHY menuding adanya gerakan menggulingkan posisinya di Partai Demokrat
AHY menuding adanya gerakan menggulingkan posisinya di Partai Demokrat /Galamedia/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM–Lama melandai, Partai Demokrat tiba-tiba gaduh.  Bukan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang digoyang. Melainkan Partai Demokrat pimpinan  Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Padahal sejauh ini Partai berlambang mercy ini adem ayem tiba-tiba gaduh.  

Saking gawatnya, Ketua Umum DPP Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendadak menggelar konferensi pers secara virtual, Senin 1 Februari 2021. Yang mengejutkan, AHY mengungkapkan adanya serangan kepada kepemimpinan partainya.

AHY didampingi Wasekjen DPP Demokrat, Putu Supadma Rudana dan petinggi partai lainnya di Taman Politik Wisma Proklamasi DPP Partai Demokrat.

Baca Juga: Jokowi Kritik PPKM Tak Efektif, Wakil Ketua DPRD Bali Desak Koster Hentikan PPKM & Kembalikan Seperti Semula

Ap itu?. Putra Presiden ke-6,  Susilo Bambang Yudhono (SBY) ini mengaku ada garakan merongrong posisinya selaku Ketua Umum Partai Demokrat.

“Kami memandang perlu dan penting untuk memberikan penjelasan tentang duduk perkara yang sebenarnya yaitu, tentang adanya gerakan politik yang mengarah kepada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa yang tentu mengancam eksistensi dan kedaulatan Partai Demokrat,” sebut AHY yang pension dini dari TNI AD ini.

Bahkan terang-terngan AHY menuding  berdasar kesaksian yang diterima dari beberapa pihak, upaya tersebut dilakukan oleh pejabat di lingkar kekuasaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hendak merebut Partai Demokrat.

Baca Juga: GWK Resmi Tutup Sementara, Ini Alasannya

“Lebih lanjut, gerakan ini juga mendapatkan dukungnan dari sejumlah menteri dan pejabat di lingkaran pemerintahan Presiden Jokowi,” beber AHY.

Selain didukung oleh pejabat tersebut, menururt informasi yang diterimanya gerakan ‘kudeta’ yang dilakukan secara sistematis itu dilakukan oleh para kader dan mantan kader partai tersebut.

“Gabungan dari pelaku gerakan ini ada 5 orang. Terdiri dari 1 kader Demokrat aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai, karena menjalani hukuman akibat korupsi, dan 1 mantan kader yang telah keluar dari partai 3 tahun yang lalu,” ungkapnya.

Baca Juga: Hanya Bawa 1 Gelar, Kembali ke Indonesia PBSI Langsung Lakukan Evaluasi

Pun begitu, ia mengaku jika pihaknya tidak mudah percaya dan mengedepankan asas praduga tak bersalah dengan kabar tersebut. Bahkan, ia menyebut pihaknya langsung mengirim surat ke Presiden Jokowi pada pagi tadi untuk melakukan klarifikasi mengenai kebenaran kabar tersebut.

AHY mengaku merasa penting untuk menyampaikan penjelasan tentang gerakan politik yang bertujuan mengambil alih kekuasaan pimpinan PD secara inkonstitusional itu. Salah satunya, sebagai pembelajaran bagi seluruh pihak. Sebab hal ini bisa saja terjadi pada partai politik lainnya.

Karena itulah kata dia, tadi pagi, Senin 1 Februari 2021 dirinya mengirimkan surat secara resmi kepada presiden Jokowi untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi tentang Gerakan “kudeta” kepemimimpinan Partai Demokrat tersebut. ***

 

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Partai Demokrat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x