Usai Nana Sudjana, Kapolres Metro Jakarta Pusat Dicopot, Jadi Korban Tumbal Juga?

16 November 2020, 21:03 WIB
KAPOLRES Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto.* /PMJ News//

 

DENPASARUPDATE.COM - Korban akibat kerumunan massa Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (IB HRS) beberapa waktu lalu kini terus memakan korban.

Usai dua perwira tinggi di kepolisian yakni Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi dicopot bersamaan dari jabatannya.

Kini secara bersamaan giliran Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto yang dicopot dari jabatannya.

Baca Juga: Jadi Kapolda Metro Jaya, Sosok ini Pernah Bongkar Kasus Muslim Cyber Army

Heru dimutasi sebagai Analis Kebijakan Madya pada Bidang Brigade Mobil Korbrimob Polri.

Sebagai gantinya, jabatan Heru akan digantikan oleh Kombes Pol Hengki Haryadi yang kini menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya bidang Pideksus Bareskrim Polri.

Mutasi dilakukan bersamaan dengan pergantian Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi.

Baca Juga: Mau Dapat Bantuan Subisidi Upah Guru Honorer Rp 1,8 Juta dari Kemendikbud? Ini Kategori Penerimanya

Keduanya dicopot karena dianggap lalai dalam hal menegakkan protokol kesehatan.

Pencopotan dan rotasi tersebut diduga kuat akibat sejumlah kerumunan massa belakangan ini di daerah Jakarta dan Jawa Barat yang melibatkan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

“Kemudian penggantinya (Rudy) adalah Irjen Pol Ahmad Dofiri sebagai Kapolda Jawa Barat,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin 16 Novembern 2020.

Baca Juga: Raksasa Teknologi Bersatu Kembangkan Jaringan 6G

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Nana Sudjana dicopot dari jabatannya oleh Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis.

Pencopotan Nana Sudjana sendiri dari jabatannya sendiri disebut-sebut sebagai bagian dari manuver persaingan calon Kapolri.

Hal ini seperti diungkapkan oleh Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane dikutip dari RRI, Senin 16 November 2020.

Baca Juga: Kapolda Bali Petrus Reinhard Golose Ditarik ke Mabes Polri, Digantikan Putra Asli Bali

Ia melihat pencopotan Nana Sudjana itu karena dilatar belakangi persaingan calon Kapolri.

"Pencopotan Kapolda metro bagian dari manuver persaingan dalam bursa calon Kapolri dimana Kapolda metro sebagai salah satu calon kuat dari gang Solo," katanya.

Sehingga kasus kerumunan yang dalam kasus Habib Rizieq beberapa waktu lalu sebagai senjata untuk melengserkan Nana.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Guru Honorer Sebesar Rp1 Triliun dari Kemenkeu, Ini Informasi Selengkapnya

"Sehingga kecerobohan itu dimanfaatkan sebagai manuver dalam persaingan bursa calon Kapolri," kata Neta.

Di sisi lain, mengenai pencopotan Kapolda Jabar sendiri, menurut Neta yang bersangkutan ditumbalkan karena dianggap membiarkan kerumunan massa dalam acara Habib Rizieq di Jawa barat.

"Memang sejak berkembangnya pandemi Covid 19, polri sudah bersikap mendua dalam menjaga protokol kesehatan," katanya.

Baca Juga: Ini Cara Dapat Bantuan UMKM Jika KTP Tidak Terdaftar, Klik eform.bri.co.id/BPUM Pasti Cair

Sebelumnya, keputusan mendadak dilakukan oleh Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis, Senin 16 November 2020.

Idham Azis mencopot sekaligus dua kapolda yakni Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol. Rudy Sufahriadi.

Keduanya dicopot akibat disebut-sebut tidak bisa melakukan pencegahan terhadap massa dan jamaah Front Pembela Islam (FPI) dan umat Islam yang hadir dalam berbagai acara Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab (IB HRS) yang berkumpul di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Kumpulkan Lima Jenderal Perang, Panglima TNI Kirim Sinyal Peringatan ke Habib Rizieq?

Keduanya sendiri dicopot sejak hari ini Senin 16 November 2020.

"Keduanya telah dicopot dari jabatan Kapolda karena tidak bisa menegakkan protokol kesehatan, maka diberikan sanksi pencopotan," tutur Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono, Senin 16 November 2020.

Argo pencopotan itu tertuang dalam surat telegram Kapolri tertanggal 16 November 2020.

Baca Juga: Waduh, Sebut Tak Kantongi Izin, Letjen Doni Monardo Sebut Kegiatan Habib Rizieq Ilegal

Dalam telegram itu, Nana akan menduduki jabatan baru yaitu Koorsahli Kapolri.

Jabatan Nana selaku Kapolda Metro Jaya akan diemban oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Muhammad Fadil Imran.

Sementara itu, Rudy dimutasi menjadi Widyaiswara Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri. Posisi Kapolda Jabar akan diisi oleh Irjen Ahmad Dofiri.

Baca Juga: Waduh, Seribu Anggota KPPS Kota Denpasar Reaktif Covid-19

"Sanksi ini diberikan karena keduanya tidak bisa menjaga protokol kesehatan di wilayahnya," kata Argo.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler