Soal PSBB Jawa-Bali Matikan Ekonomi Rakyat, Sri Mulyani: Kalau Tidak Dilakukan Malah Tambah Buruk

- 7 Januari 2021, 00:00 WIB
Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani. /M Risyal Hidayat/Antara

Komang (35), seorang pedagang nasi jinggo yang ditemui redaksi DenpasarUpdate.com (Pikiran Rakyat Media Network) di kawasan Jalan Batukaru, Monang-maning, Denpasar mengatakan hanya bisa pasrah dengan adanya kebijakan tersebut.

"Ya bagaimana lagi ya, sudah keputusan pemerintah, saya pasrah," ujarnya, Rabu malam.

Baca Juga: Ayo! Cek NIK KTP di dtks.kemensos.go.id, BST Rp300 Ribu Cair

Ia mengaku bahwa jika sebelum pandemi, dagangnya habis sebelum pukul 22.00 WITA.

Namun, ia mengatakan bahwa kebijakan pengetatan PSBB nanti malah membuat pendapatannya kian menurun, Komang memutuskan berhenti berdagang sementara waktu.

Baca Juga: Presiden Keluarkan PP Tentang PNBP, Dari Pelajar Hingga Pelaku UKM Bisa Dapatkan SIM Gratis

Jika memungkinkan, ia akan berjualan secara keliling.

Sebab, sembako dari pemerintah dirasa tidak cukup. Ia mengatakan harus terus bekerja untuk memenuhi biaya kontrakan, gas, dan listrik.

Baca Juga: Bali Targetkan Vaksinasi Tahap Pertama Tuntas Dalam Sebulan

"Sebenarnya berat, apalagi tyang (saya-red) kan rakyat kecil. Kalau berhenti jualan siapa yang bisa beri jaminan saya dapat uang," akunya.

Halaman:

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah