Makin Mantap, Utang Luar Negeri Indonesia Terus Naik Tembus Rp5.7 Triliun

16 November 2020, 14:31 WIB
Akhir Kuartal III 2020, Utang Luar Negeri Indonesia 408,5 Miliar Dolar AS /pixpay/

DENPASARUPDATE.COM - Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir kuartal III mencapai US$408,5 miliar.

Ini membuat utang luar negeri Indonesia tumbuh 3,8 persen secara year on year (yoy) pada akhir triwulan III 2020

Seperti dikutip dari RRI, Senin 16 November 2020 utang luar negeri tersebut setara dengan Rp5.764,9 triliun (dengan kurs Rp14.112 per dolar AS).

Baca Juga: Khofifah Optimis Perekonomian Jawa Timur Akan Bertumbuh Setelah Dihantam Pandemi

Persentase ini turun jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 5,1 persen (yoy) yang banyak dipengaruhi transaksi pembayaran ULN swasta.

Dalam hal itu, bank sentral Indonesia itu juga merinci bahwa utang itu berasal dari berbagai sumber, pertama, dari utang luar negeri sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar US$200,2 miliar.

Kedua, sebesar US$208,4 miliar yang berasal atau dihimpun oleh sektor swasta dan BUMN.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Guru Honorer Sebesar Rp1 Triliun dari Kemenkeu, Ini Informasi Selengkapnya

BI menyatakan dari sisi ULN pemerintah, utang tumbuh melambat dibandingkan kuartal sebelumnya. Pasalnya, pada akhir kuartal III, ULN pemerintah hanya tercatat US$197,4 miliar atau tumbuh 1,6 persen yoy.

Itu menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 2,1 persen (yoy). Perlambatan pertumbuhan ini sejalan dengan penyesuaian portofolio di pasar SBN Indonesia oleh investor asing akibat masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.

Namun demikian, perlambatan ULN tersebut tertahan oleh penerbitan Samurai Bond di pasar keuangan Jepang dan penarikan sebagian komitmen pinjaman dari lembaga multilateral pada triwulan III 2020 yang merupakan bagian dari strategi Pemerintah dalam menjaga portofolio pembiayaan untuk menangani pandemi covid-19 dan pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Baca Juga: RIP Legend Trending di Twitter, Kiper Legendaris Liverpool dan Tottenham Ray Clemence Tutup Usia

Hal sama juga terjadi pada ULN sektor swasta. Pertumbuhan ULN swasta pada akhir triwulan III 2020 tercatat 6,0 persen (yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 8,4 persen (yoy).

Perkembangan ini didorong oleh melambatnya pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (PBLK) serta berlanjutnya kontraksi ULN lembaga keuangan (LK).

Secara keseluruhan BI mencatat ULN Indonesia tetap sehat meskipun rasionya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir triwulan III 2020 sebesar 38,1 persen atau sedikit meningkat dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya yang sebesar 37,4 persen.

Baca Juga: Kumpulkan Lima Jenderal Perang, Panglima TNI Kirim Sinyal Peringatan ke Habib Rizieq?

Kesehatan tercermin dari pangsa ULN berjangka panjang yang porsinya mencapai 89,1 dari total utang luar negeri.

BI menambahkan dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler