Sebut Ekonomi Indonesia Sudah Mulai Membaik, Lord Luhut Cerita Investor Tiongkok Sampai Kesulitan Cari Hotel

15 Desember 2021, 23:09 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam live konferensi pers melalui channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin 13 September 2021 memutuskan untuk menurunkan status PPKM di Bali menjadi level 3. /Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden

DENPASARUPDATE.COM - Kondisi perekonomian Indonesia disebut-sebut sudah mulai menunjukkan pemulihan yang positif.

Bahkan, saat ini banyak konsumen Indonesia yang berbelanja atau mengeluarkan uangnya di tengah masyarakat.

Salah satu buktinya adalah semakin mulai tingginya tingkat okupansi hotel di Jakarta.

Baca Juga: Beredar Kabar Pelaku Pariwisata Bali Akan Demo, PHRI Badung : Jangan Rusak Citra Bali!

Kebanyakan hotel-hotel tersebut diisi oleh turis domestik atau dalam negeri.

Hal ini seperti dikatakan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat berbicara di webinar Arah Bisnis 2022, Rabu 15 Desember 2021.

Bahkan, Luhut sempat menyebut bahwa salah satu koleganya yang merupakan investor dari Tiongkok sempat kesulitan mencari hotel akibat tingginya angka okupansi.

Baca Juga: Sing Main-main, Ingin Jadikan Barometer Politik Bali, Gerindra Bali Target Badung Lumbung Suara di Pemilu 2024

"Sekarang kalau Anda cek hotel di Jakarta, sekarang ini hampir penuh atau mungkin penuh. Kemarin saja tamu kami dari Tiongkok, yang investor besar hampir saja ndak dapat hotel. Betapa ini contoh bagus sekali dari pemulihan ekonomi," ungkap dia.

Luhut memaparkan bahwa saat ini Indeks Keyakinan Konsumen di Indonesia telah berada di angka 118,5 poin.

Ini, lanjutnya jika dibandingkan dengan beberapa waktu lalu sangat berbanding jauh.

Baca Juga: Bali Kick off Vaksinasi Serentak untuk Anak-anak Usia 6-11 Tahun, Ini Targetnya

Pasalnya, pada Agustus 2021 lalu, angka Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia sempat berada pada titik nadir yakni di bawah angka 100 poin.

"Keyakinan konsumen pulih cepat, belanja masyarakat sudah berada di atas tingkat sebelum pandemi, ini sangat menggembirakan," papar Luhut.

Menurutnya, hal ini tidak terlepas dari langkah-langkah pemulihan ekonomi yang diambil pemerintah, salah satunya adalah melalui pengendalian penyebaran kasus Covid-19 yang kian hari kian baik.

Baca Juga: Resep Minuman yang Dapat Suburkan Sperma Menurut dr. Zaidul Akbar

Luhut mengatakan jika kasus positif Covid-19 semakin turun, maka angka indikator perekonomian akan makin naik.

"Saya berkali-kali sampaikan indeks konsumen membaik ketika kasus menurun, penjualan ritel juga naik kalau kasus turun. Semua terjadi, karena melalui kebijaan PPKM agar Covid-19 bisa dijaga ke tingkat rendah," kata Luhut.

Di sisi lain, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bahkan menyebut jika dibandingkan dengan krisis moneter pada 1997-1998 silam, pemulihan ekonomi Indonesia dari pandemi Covid-19 jauh lebih cepat.

Baca Juga: Recovery Bali = Recovery Indonesia, KTT G20 Momentum Pemulihan Pariwisata, tetap Jadi Pilihan, Ini Alasannya

“Kalau dilihat dan dibandingkan dengan situasi pada saat Indonesia menghadapi krisis tahun 97-98, dibutuhkan 4 tahun untuk memulihkan ekonomi kita sampai kepada level GDP pre-crisis. Untuk Covid ini, dalam waktu satu setengah tahun, kita telah mampu kembali kepada pre-Covid GDP level,” jelas Sri Mulyani pada acara yang sama.

Sri Mulyani beralasan bahwa hal ini dikarenakan adanya resiliensi sektor keuangan dan dunia usaha, serta instrumen dan kebijakan pemerintah yang responsif.

“Ini adalah sesuatu yang patut untuk kita semuanya syukuri dan membanggakan, namun ini berarti belum selesai tugas kita,” imbuhnya.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Tags

Terkini

Terpopuler