Soal Covid di Bali, Luhut Sebut Masih Ada Upacara Agama Berlebihan, AWK: Jangan Komentari Tradisi Budaya Bali

- 15 September 2021, 15:28 WIB
Kolase foto: Anggota DPD RI, Shri IGN Arya Wedarkarna MWS III dan Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan (LBP)
Kolase foto: Anggota DPD RI, Shri IGN Arya Wedarkarna MWS III dan Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan (LBP) /

DENPASARUPDATE.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan risiko penyebaran virus Covid-19 dalam acara kegiatan keagamaan. Salah satunya upacara keagamaan yang ada di Bali.

Luhut Binsar Pandjaitan yang juga merupakan Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Jawa-Bali, mengatakan bahwa tingkat kepatuhan masyarakat Bali untuk mengenakan masker lebih dari 90 persen.

Akan tetapi, menurutnya, perayaan kegiatan keagamaan di Bali diikuti dengan jumlah peserta yang berlebihan, sehingga perlu dikontrol agar tidak menimbulkan klaster baru.

Baca Juga: Pandemi Covid-19, Menko Marvest Luhut Binsar Panjaitan Malah Makin Tajir, Jumlah Hartanya Bikin Geleng Kepala!

“Saya ingin sampaikan di Bali orang pakai masker sudah bagus, lebih dari 90 persen. Tapi, mohon maaf masih ada perayaan agama yang berlebihan, yang hendaknya dikontrol lah supaya pesertanya jangan terlalu banyak, yang bisa menimbulkan klaster baru,” ucap Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers virtual, Senin 13 September 2021.

Baca Juga: Banyak Daerah Mulai Terapkan PPKM Level 3, Luhut Sebut Penurunan Kasus di Jawa-Bali Capai 96 Persen

Berkaitan dengan hal itu, Anggota DPD RI Dapil Bali, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III, memberikan tanggapannya.

Unggahan status AWK yang mengomentari Menko Maritim dan Investasi soal Covid di Bali. Saat itu Luhut Sebut Masih Ada Perayaan Agama yang Berlebihan.
Unggahan status AWK yang mengomentari Menko Maritim dan Investasi soal Covid di Bali. Saat itu Luhut Sebut Masih Ada Perayaan Agama yang Berlebihan.

Arya Wedakarna atau yang sering disapa dengan sebutan AWK ini menyarankan kepada pemerintah pusat untuk fokus terhadap pembukaan pariwisata Bali agar bisa segera dibuka tanpa mengomentari tradisi serta agama masyarakat Bali.

Halaman:

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x