Berakhir Happy Ending, Warga Sidatapa dengan TNI Akhirnya Sepakat Berdamai

24 Agustus 2021, 20:47 WIB
Kesalah Pahaman Yang Terjadi Antara Dandim Dan Warga Sidetapa Berakhir Dengan Perdamaian. /Polres Buleleng/

DENPASARUPDATE.COM – Bentrok yang terjadi antara warga dengan aparat TNI di Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng pada Senin 23 Agustus kemarin akhirnya berakhir dengan bahagia atau happy ending.

Pasalnya, antara kedua belah pihak yang sebelumnya bentrok memutuskan untuk melakukan perdamaian, pada Selasa 24 Agustus 2021.

Keputusan ini sendiri diambil usai adanya mediasi antara Kodim 1609/Buleleng yang diwakili oleh Komandan Kodim (Dandim) 1609/Buleleng, Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto dengan warga masyarakat Desa Sidatapa yang diwakili oleh tokoh masyarakat setempat yang juga Anggota DPRD Bali, Wayan Arta.

Baca Juga: Sesalkan Adanya Bentrok Warga & TNI di Buleleng, Anggota DPR RI Kariyasa Adnyana Minta Aparat Lebih Manusiawi

Mediasi yang digelar di ruang command center Polres Buleleng tersebut dilakukan oleh Kapolres Buleleng AKBP Andrian Pramudianto sebagai mediator

Kepala Staf Korem (Kasrem) 163/WSA, Kolonel Inf. Ida Bagus Ketut Surya Wedana yang juga hadir dalam mediasi tersebut bersyukur dengan adanya perdamaian ini.

Baca Juga: 3 TNI Jadi Korban dan 1 Pemuda Alami Luka Robek, Ini Kronologi Lengkap Bentrok Warga dan TNI di Buleleng

Bahkan, ia meminta kedua belah pihak yakni antara warga dengan aparat TNI untuk saling melakukan intropeksi diri.

“Kami harap permasalahan ini selesai, kita sepakat berdamai, duduk dengan tenang dengan satu kata perdamaian itu jauh lebih baik dari pada yang lain, tidak ada permusuhan diantara kita dan disini tidak ada yang salah dan tidak ada yang menyalahkan," katanya dalam keterangan tertulis.

Baca Juga: Epic Comeback! Dr. Octopus Kembali Muncul di Spiderman No Way Home, Warganet: Emang Mampu Lawan Sendiri?

Sedangkan, Perwakilan dari masyarakat Desa Sidetapa yang diwakili oleh tokoh masyarakat setempat yang juga Anggota DPRD Bali, Wayan Arta juga menegaskan komitmen masyarakat desa tersebut untuk melakukan perdamaian.

Bahkan, ia menegaskan dalam konflik tersebut tidak salah ataupun benar.

"Pihak yang berseteru yang pada prinsipnya sepakat berdamai," cetusnya.

Baca Juga: Beredar Video Anggota TNI Keroyok Warga yang Tolak Tes Swab di Buleleng, Ini Kata Kakesdam dan Kades Sidatapa

Di sisi lain, Dandim 1609/Buleleng, Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto meminta setelah saling memaafkan agar kedua belah pihak untuk bersama-sama kompak dalam memberantas Covid-19

"Angaplah cerita ini tidak perlu dikenang lagi, kalau kita sepakat permasalahan ini kita akhiri kita selesaikan, diharapkan kedepan lebih kompak sama-sama memberantas Covid-19," katanya.

Baca Juga: Ramalan Cinta Zodiak Besok 25 Agustus 2021: Gemini Erat dengan Pasangan, Leo Melangkah ke Depan

Sebelumnya, sebuah video bentrok TNI dan warga viral di jagat dunia maya pada Senin 23 Agustus 2021.

Video berdurasi sekitar 17 detik itu menampilkan tindakan sekelompok TNI AD menghajar secara bertubi-tubi dua orang warga di depan sebuah ruko karena menolak dites swab antigen di Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.

Lalu, bagaimanakah kronologi kejadian tersebut? 

Berdasarkan informasi yang redaksi DenpasarUpdate.com (Pikiran Rakyat Media Network) terima dari sumber di lingkaran TNI, kejadian itu terjadi pukul 10.30 WITA Senin 23 Agustus 2021. Insiden pemukulan yang dilakukan oleh OTK terhadap Dandim 1609/Bllg Letkol Inf Windra Lisrianto tersebut terjadi di Wanital Pura Bale Agung, Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. 

 

Baca Juga: Sepi Kunjungan dan Nihil Pemasukan, Pengelola Taman Ayun tetap Bayar Penuh Karyawan

Kronologi Selengkapnya:

1. Pada pukul 08.00 WITA, pelaksanaan swab oleh anggota tim swab dr Satgas Buleleng beserta tenaga Kesehatan dari Puskesmas Banjar I berlokasi di Wantilan Pura Bale Agung, Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar. Pelaksanaan swab ini dihadiri oleh Dandim 1609/Bllg, Danramil Banjar , Kapolsek Banjar, Kades Sidatapa, serta tokoh masyarakat Desa Sidatapa. 

2. Pada pukul 09.45 WITA ketika pelaksanaan tes swab berjalan, ada 2 orang pemuda sedang berboncengan dengan menggunakan sepeda motor scoopy berwarna silver melewati satgas Covid-19, tetapi tidak memakai masker. 

Baca Juga: Kota yang Harus Anda Kunjungi Berdasarkan Zodiak: Ada Paris dan California

3. Dua orang pemuda tersebur kemudian dihentikan oleh anggota Tim Nanggala. Akan tetapi, kedua pemuda tersebut t tidak mau berhenti dan justru menabrak salah satu anggota Kodim 1609/Buleleng yang tergabung di Tim Nanggala atas nama Kopda Made Sastrawan. 

4. Lalu, anggota BKO dari Raider 900/SBW, atas nama Pratu Gagas R. mengejar kedua pelaku. Akan tetapi, anggota BKO tidak berhasil mengejar pelaku.

5. Kemudian, selang waktu 5 menit kedua pemuda bersepeda motor tersebut berbalik menuju ke anggota BKO serta bertanya dengan nada menantang dan suara kencang "Kenapa - kenapa kamu memanggil saya" dan di jawab oleh anggota BKO "Kenapa kamu menabrak anggota".

Baca Juga: Karakter Seseorang Berdasarkan Hari Kelahiran, Bagaimana Kepribadianmu? Simak Uraiannya!

6. Selanjutnya, anggota BKO membawa kedua pemuda tersebut ke Komandan Kodim 1609/Buleleng untuk dilakukan tes swab serta menahan kedua pemuda tersebut. 

7. Tiba-tiba keluarga dari kedua pemuda tersebut datang dengan jumlah -+ 5 orang, lantas langsung menarik kedua pemuda tersebut. Tujuan pihak keluarga ialah agar tidak dilaksanakan tes swab terhadap kedua pemuda itu. 

8. Agar dapat melakukan tes swab, Dandim 1609/Buleleng menyampikan kepada anggota BKO untuk menahan kedua pemuda tersebut. 

Baca Juga: BLT UMKM Rp 1,2 Juta Akan Cair untuk Tahap 3, Simak Syarat Lengkapnya!

9. Secara tiba-tiba selang beberapa saat, Dandim 1609/Buleleng memperoleh pukulan di kepala bagian belakang sebelah kanan oleh OTK. Lalu, melihat kejadian tersebut, anggota BKO Raider berusaha mengamankan pelaku pemukulan. 

10. Pelaku yang melakukan perlawanan, maka secara tidak sengaja/spontan terjadilah perkelahian dengan pelaku. 

11. Dengan insiden tersebut keluarga pelaku membawa pelaku pulang ke rumahnya dan didampingi langsung oleh Dandim 1609/Buleleng. Hal itu dilakukan untuk melaksanakan mediasi agar permasalahan tersebut selesai.

Baca Juga: Mengejutkan! Dihina Antonio Cassano, Gelandang Chelsea Jorginho Malah Lakukan Ini

Dari insiden tersebut dari pihak TNI, ada 3 orang yang mengalami luka, antara lain:

- Dandim 1609/Buleleng mengalami benjol pada kepala bagian belakang sebelah kanan dan kondisi sadar.

- Kopral Made Satrawan mengalami lecet pada tangan bagian kanan. 

- Pratu Gagas Ribut Suprianto mengalami luka pada pipi sebelah kanan dan kepala sebelah kanan di atas telinga memar.

Baca Juga: Dandim Buleleng Buka Suara Soal Viral Video TNI Keroyok Warga Tolak Tes Swab: Itu Versi Sepotong dari Mereka

Sementara dari pihak masyarakat, Kadek Dikik Okta Andrean (19), seorang mahasiswa beragama Hindu dengan alamat tempat tinggal Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar menderita robek di bagian bibir atas sebelah kanan.***

 

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Denpasar Update

Tags

Terkini

Terpopuler