DENPASARUPDATE.COM - Fobia demam yang terjadi pada orang tua seringkali mendorong mereka untuk mencari informasi mengenai penanganan demam pada anak.
Definisi demam sangat bervariasi, umumnya demam diketahui sebagai temperatur tubuh yang mencapai >38 C.
Pengukuran suhu tubuh anak harus mempertimbangkan masalah ekonomis, sekaligus menggunakan pengukuran yang sederhana dan cepat serta tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada anak.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 6 Oktober 2021 Capricorn dan Aquarius: Kesuksesan Sudah Dekat, Ayo Kejar Terus!
Berbagai penanganan demam diketahui dengan antipiretik maupun dengan metode fisik, parasetamol dan ibuprofen merupakan Jenis antipiretik yang disetujui pemberian nya pada anak.
Pemilihan antipiretik, cara pemberian, dan dosis antipiretik perlu diketahui oleh praktisi maupun orangtua sehingga informasi yang diberikan secara lengkap kepada orang tua pada setiap kunjungan untuk mencegah kesalahan pemberian obat dan juga mencegah toksisitas antipiretik.
Tentunya bagi orang tua harus mampu bergerak cepat dalam mengetahui munculnya kondisi demam pada anak.
Metode ideal dalam pengukuran temperatur pada anak diukur dengan cara yang lebih mudah melalui aksila, oral, rektal, maupun pada membran timpani.
Menggunakan termometer Merkuri (Aksila, oral, rektal) , Digital (Aksila, oral, rektal), Cairan kristal (Strip plastic ditempel pada dahi), dan inframerah (Aurikula Kontak kulit Non kontak).
Namun bagaimana jika terjadi keterbatasan ketersediaan thermometer atau secara tiba tiba terjadi kerusakan sehingga akurasinya tidak benar.
Berikut 4 cara untuk mengetahui adanya peningkatan suhu tubuh pada anak tanpa menggunakan alat
Baca Juga: Kuliner Nikmat Warisan Zaman Majapahit, Ini Resep Ayam Betutu Khas Bali
1. Menggunakan punggung tangan
Punggung tangan terbukti lebih sensitif terhadap perubahan suhu daripada telapak tangan. Disarankan untuk meminta bantuan dari orang lain.
2. Pipi berubah menjadi memerah
Merupakan mekanisme alamiah dimana pembuluh darah melebar untuk meningkatkan suhu di permukaan kulit serta mengaktifkan kelenjar keringat di kulit ( ditandai dengan anak berkeringat), yang akhirnya membantu melepaskan panas tubuh.
3. Tubuh terasa sakit dan lemas
Demam merupakan bentuk respon tubuh terhadap ketidakstabilan kondisi tubuh yang bisa disebabkan oleh adanya infeksi pada tubuh pada saluran napas, saluran pencernaan atau saluran kemih, flu dan lainnya, hal tersebutlah yang menyebabkan tubuh terasa lemas dan sakit.
4. Urin lebih kuning
Urin lebih kuning menandakan kondisi tubuh kekurangan air atau dalam keadaan dehidrasi, sehingga perlu meningkatkan konsumsi air putih, karena pada saat kondisi tubuh alami demam, tanpa sadar asupan air berkurang.
Baca Juga: 6 Manfaat dan Khasiat Daun Sirih Untuk Kesehatan, Salah Satunya Jadi Penangkal Kanker!
Sementara itu metode fisik yang dapat dilakukan untuk menurunkan demam yaitu memandikan, mengelap badan, pemaparan dengan air dingin, menggunakan selimut dingin atau kantong es, dan menggosokkan tubuh dengan alkohol.***