PTM Ditunda Sementara Bagi Sekolah Dengan Angka Positif Diatas 5 Persen, Akan Diawasi Dengan Metode Surveilans

- 4 Oktober 2021, 20:14 WIB
Guru memeriksa suhu tubuh siswa di SMP Negeri 1 Kuta, Badung.
Guru memeriksa suhu tubuh siswa di SMP Negeri 1 Kuta, Badung. /ANTARA/Naufal Fikri Yusuf/ ANTARA/Naufal Fikri Yusuf

DENPASARUPDATE.COM - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, bagai sekolah dengan angka positifnya diatas 5 persen agar menutup sementara kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM)

Dalam konferensi pers Menkes menginformasikan bahwa jika suatu sekolah memiliki angka positif diatas 5 persen akan diminta untuk melakukan penutupan sementara selama 2 minggu disamping memperbaiki protokol kesehatan yang berlaku.

Bagi sekolah dengan angka positif nya di antara satu hingga lima persen, keputusannya untuk kelas dengan pelajar yang positif akan dilakukan karantina, namun bagi kelas lainnya tetap melakukan Pelajaran Tatap Muka (PTM).

Baca Juga: JANGAN LEWATKAN! Pemprov Bali Putuskan Perpanjang Diskon Pajak Kendaraan Hingga Akhir Tahun, Ini Syaratnya!

Untuk sekolah dengan angka positifnya dibawah satu persen, bagi pelajar yang terkonfirmasi positif serta para pelajar yang sempat kontak langsung dengan pasien tetap akan dilakukan karantina sementara PTM tetap akan berjalan.

Budi berharap dengan disiplin yang diterapkan seperti itu, dapat teridentifikasi secara dini bila muncul kasus positif di antara pelajar yang menjalani PTM sebelum menjadi rantai panjang penyebaran yang kemudian dapat menjalar sehingga perlu penutupan seluruh kota.

Baca Juga: Siap Sekolah Tatap Muka, Pemkab Badung Upayakan Seragam Gratis dan Penerapan Prokes Ketat

Pemerintah akan terus mengawal proses pendidikan tatap muka tersebut dengan metode surveilans dan protokol kesehatan yang baik.

Pihaknya percaya bahwa seluruh murid Indonesia perlu melaksanakan pembelajaran secepat mungkin agar tidak kehilangan kesempatan dalam meningkatkan pengetahuan para peserta didik ketika belajar secara langsung bersama guru guru mereka.

Halaman:

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x