Semakin Akrab, Rusia dan Belarus Latihan Militer Bersama, NATO Kebakaran Jenggot

- 10 September 2021, 01:00 WIB
Ilustrasi Tentara Rusia
Ilustrasi Tentara Rusia /Pixabay/takazart

DENPASARUPDATE.COM - Rusia dan Belarus sempat menggegerkan negara Eropa. Pasalnya kedua negara tersebut nampak semakin akrab.

Mereka diperkirakan tengah memperkuat hubungan politik dan keamanan dengan memulai latihan militer gabungan.

Pimpinan Belarus Alexander Lukashenko dijadwalkan menuju Moskow untuk pertemuan kelimanya dalam tahun ini dengan presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga: Jeff Bezos Mengambangkan Teknologi Hidup Kekal, Elon Musk Mengejek

Lukashenko berniat menopang dukungan Rusia usai tindakan kerasnya terhadap perbedaan pendapat mengenai pemilihan presiden yang diajukan oleh pihak Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa.

Ketegangan tersebut mengakibatkan hubungan Belarus dengan negara barat merenggang. Hal tersebut membuat Belarus Kembali ke sekutu mereka Rusia dalam maksud tujuan diplomatik dan ekonomi.

Rusia dan Belarus membentuk kerja sama yang disebut Union State, dimana terdapat pembicaraan untuk mengintegrasikan dua negara.

Baca Juga: Islam dan Terorisme, Presiden Rusia Vladimir Putin: Itu Hanya Permainan AS

Anton Siluanov Menteri Keuangan Rusia menyatakan Moskow siap memberikan $1,5 miliar yang dipinjamkan Minsk tahun lalu.

Sementara itu Lukashenko mengatakan Belarus akan segera membeli konsinyasi besar peralatan militer rusia. Termasuk sistem anti-pesawat S-400.

Rusia dan Belarus memulai Latihan militer Zapad -2021 pada Kamis 9 September.

Baca Juga: Kabur Tinggalkan Rakyatnya, Mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Minta Maaf Lewat Twitter

Latihan tersebut akan menjadi bagian yang terbesar dalam sejarah dengan melibatkan 13.000 tentara Belarus dan Rusia telah mengklaim akan melibatkan hingga 200.000 tentara.

Kementrian pertahanan Rusia menyatakan bahwa Pesawat-pesawat tempur Rusia sudah tiba di pangkalan udara Baranovichi untuk membentuk pusat pelatihan militer gabungan.

Termasuk membentuk pasukan angkatan udara dan pasukan pertahanan udara Belarusia dan Rusia.

Baca Juga: 4 Fakta Street Woman Fighter, Acara Mnet yang Viral Karena Gunakan Remix Suara Adzan

Latihan yang diadakan tiap 4 tahun tersebut membuat aliansi negara tetangga Uni Eropa dan NATO cemas.

Jens Stoltenberg Sekretaris Jenderal NATO meminta Rusia agar transparan dalam menggelar latihan gabungan Zapad-2021.

Pada Senin 6 September Polandia mengataka latihan tersebut akan memicu ketegangan akibat gelombang imigran yang masuk dari Belarus ke Uni Eropa.

Baca Juga: Akui Taliban, Tiongkok Pastikan Akan Tetap Pertahankan Komunikasi dengan Pemerintahan Baru Afghanistan

Polandia mengumumkan keadaan darurat minggu ini menjelang latihan. Menurut Perdana Menteri Mateusz Morawiecki hal tersebut dapat berakhir dengan "provokasi".

Selain itu Polandia juga mengalami peningkatan migrasi ilegal dari Irak dan Afghanistan.

Lukashenko menggambarkan protes, yang menarik ratusan ribu orang ke jalan-jalan pada puncaknya tahun lalu, sebagai upaya barat untuk menggulingkannya dan mengacaukan Rusia.

Dia meminta kedua negara untuk menghadapi ancaman bersama.***

 

 

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah