"Para pelaku ini sudah mengetahui korban sering ditinggal orang tuanya. Saat korban digilir pertama kali dilakukan dua orang," terang dia.
Baca Juga: Empat Terduga Teroris Kembali Ditangkap Densus 88 di Banten dan Jawa Barat
Insiden itu terungkap saat teman sebaya korban memergoki kedua pelaku dengan mengintip melalui jendela saat kedua pelaku melakukan aksi bejatnya di kamar kos orang tua korban.
Kemudian, teman sebaya korban tersebut melaporkannya kepada teman lainnya hingga didengar kakak korban.
Kabar itu lalu diadukan ke ayah korban PS, 40, pada Sabtu (21/8). Menurut paman korban I NSA, bapak korban langsung menanyakan pada tetangga dan korban siapa lelaki yang kerap datang untuk berbuat nakal dan diakui bernama Kaplik. Sehingga sang ayah langsung mendatangi Kaplik untuk menanyakannya.
Ketika ditanya, Kaplik pun mengakui perbuatannya, sehingga membuat sang ayah naik pitam. Keributan berhasil terhindarkan karena ada warga yang melerai, dan keluarganya korban memilih untuk melapor. Diakui bahwa pencabulan telah dilakukan berulang kali, baru terungkap karena korban sepertinya takut untuk cerita.
Ipung juga menyebut jika para pelaku mengaku sebagai anggota ormas besar di Bali untuk mengintimidasi orang tua korban agar mau menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan.
Namun, salah seorang keluarga korban menolak dan melakukan pembelaan dengan melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Badung.
Baca Juga: Mau 'Ngeprank Malaikat Maut' Demi Konten TikTok, Seorang Remaja Malah Tewas Terlindas Truk