DENPASARUPDATE.COM – Nama Irjen Napoleon Bonaparte menjadi perbincangan publik terkait kasus penganiayaan terhadap tahanan kasus penistaan agama Muhammad Kece, Sabtu 18 September 2021.
Pihak kepolisian telah mengkonfirmasi kebenaran dari kasus penganiayaan tersebut.
Selain itu, pihak kepolisian juga menyampaikan bahwa kasus penganiayaan tersebut dilakukan oleh Irjen Napoleon Bonaparte Ketika korban sedang berada di ruang isolasi.
Baca Juga: Bali Akan Terapkan Aturan Kendaraan Ganjil Genap, Kadishub Sebut Agar Tak Ada Kerumunan di Masa PPKM
Saat ini, kepolisian juga sedang melakukan proses penyelidikan secara lebih lanjut.
"Sudah diproses sidik, pelaku sesama tahanan. Korban saat itu ada di ruang isolasi. Pascakejadian, proses langsung berjalan," ujar Kepala Bareskrim Polri, Komjen Pol Agus Andriyanto.
Siapakah sebenarnya sosok Irjen Napoleon Bonaparte yang konon sebelumnya memiliki karir yang cemerlang di kepolisian ini?
DenpasarUpdate.com (Pikiran Rakyat Media Network) secara spesial telah merangkum untuk Anda kumpulan fakta dari Irjen Napoleon Bonaparte sebagai berikut.
Baca Juga: TAK TERKALAHKAN! Merangsek ke Papan Atas PSIS Semarang Hajar Persiraja Banda Aceh 3-1 di BRI Liga 1Baca Juga: SPOILER, Tanggal Rilis dan Link Baca Manga Jujutsu Kaisen Chapter 160: Hiromi Higuruma Sang Pemusnah!
1. Alumni Akademi Kepolisian 1988
Irjen Napoleon Bonaparte lahir pada 26 November 1965.
Ia merupakan seorang alumni dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1988 dan dikenal ahli dan berpengalaman dalam bidang dalam bidang reserse.
2. Pernah Menjabat Direktur Reskrim Polda DIY
Sosok Irjen Napoleon Bonaparte ini sebenarnya dikenal sebagai sosok yang memiliki karir yang cukup cemerlang di kepolisian Indonesia.
Pada tahun 2008, ia menjabat sebagai Wakil Direktur Reskrim Polda Sumatera Selatan.
Bahkan setahun kemudian, ia secara resmi diangkat menjadi Direktur Reskrim Polda DIY.
Baca Juga: Datangi Polda Bali, Arya Wedakarna Laporkan Ni Luh Djelantik Karena Hal Ini
3. Memiliki Karir di Bagian Interpol
Irjen Napoleon Bonaparte juga pernah berkarir secara khusus pada bagian Interpol.
Ia memulai karir di Interpol sejak 2016 kemudian menjabat sebagai NCB Interpol Indonesia Divhubinter Polri pada 2017.
Baca Juga: Megawati Dikabarkan Meninggal, PDIP se-Bali Marah, Serentak Polisikan Berita Hoax 12 Akun Twitter
4. Mendapatkan Suap dari Garong Uang Rakyat Djoko Tjandra
Selain memiliki karir yang cemerlang, Irjen Napoleon Bonaparte juga pernah terlibat sebuah skandal suap yang harus dibayar dengan jabatannya.
Ia pernah disuap dari Djoko Tjandra yang saat itu menjadi seorang buronan garong uang rakyat.
Irjen Napoleon Bonaparte konon melakukan penghapusan nama Djoko Tjandra dari DPO atau Red Notice dari Interpol.
5. Menjabat sebagai Kadiv Hubinter Polri
Sebelum akhirnya harus membayar dengan kehilangan jabatannya karena kasus uang suap tersebut, Irjen Napoleon Bonaparte sempat memiliki jabatan penting terakhir.
Jabatan terakhirnya adalah sebagai Kepala Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri pada tahun 2020.
Baca Juga: Viral! Kantor Adira Finance Karawang Diserang Kelompok Bersenjata, Begini Kronologinya
6. Pencopotan Jabatan pada 2020
Kemudian pada tahun 2020, jabatan Irjen Napoleon Bonaparte secara resmi dicopot dan dimutasi ke posisi yang lain.
Napoleon Bonaparte dimutasi menjadi Analis Kebijakan Utama Inspektorat Pengawasan Umum Polri.
7. Divonis Penjara selama Empat Tahun
Tidak lama setelah itu, pada 14 Oktober 2020, Irjen Napoleon Bonaparte ditahan dan dinyatakan bersalah atas kasus Djoko Tjandra.
Ia divonis empat tahun penjara dan denda sebesar Rp100 juta subsider enam bulan kurungan oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta. ***