Ngaku Kesulitan Cari Asal-usul Senjata Api FPI, Polri: Cuma Mereka yang Tewas Itu yang Tahu

15 Desember 2020, 18:47 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran memegang pistol pelaku /AntaraFoto/

DENPASARUPDATE.COM - Perkembangan kasus aksi bentrokan berujung maut yang terjadi antara Laskar Front Pembela Islam (FPI) pengawal Habib Rizieq Shihab (HRS) dengan anggota polisi terus saja bergulir.

Kini pihak penyidik kepolisian sedang mencari terkait siapa pemasok dua senjata api (senpi) yang diduga digunakan oleh Laskar FPI pada saat aksi bentrokan di Kilometer 50 Tol Jakarta-Cikampek pada Senin dini hari, 7 Desember 2020 lalu.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Andi Rian Djajadi menyebutkan bahwa pihaknya sempat kesulitan guna mencari asal-usul senjata tersebut.

Baca Juga: Duh! Polisi Tangkap 'Baim Wong', Ada Apa Ya?

Bahkan, pihaknya menyebut bahwa para saksi yang dimintai keterangan oleh pihaknya tersebut tidak ada satupun yang menjawab pertanyaan terkait asal-muasal senjata api tersebut.

"Kalau soal senjata api, cuma mereka yang tewas itu yang tahu. Tapi kami akan mencari sumber-sumber lain untuk menelusuri itu," kata Andi saat dihubungi wartawan pada Selasa, 15 Desember 2020 dikutip dari Galamedia.

Meski begitu, ia mengatakan, penyidik sudah menemukan indikasi dari mana asal senjata api yang diduga dibawa laskar FPI di Kilometer 50 Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Juga: WOW! Koster Syaratkan Swab Tes Bagi Wisatawan, Bali Langsung Trending di Twitter

Menurut dia, hal itu diperoleh ketika penyidik menelusuri informasi dari telepon genggam milik enam orang Laskar FPI yang tewas.

"Justru itu akan kita gali dan dalami juga oleh penyidik sumbernya dari mana," ujarnya.

Baca Juga: Dapat SMS Begini: Hati-hati Mad Nampaknya Kau Tak Lama Lagi, Ini Kata UAS

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran mengatakan anggotanya diserang sejumlah orang, Senin dini hari, 7 Desember 2020.

Penyerangan ini diduga ada kaitannya dengan rencana pemanggilan kedua Imam Besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab yang dijadwalkan Senin paginya.

Baca Juga: Mau Dapat Bantuan Sosial Tunai Rp 300 Ribu yang Cair Bulan Desember Ini? Ini Dia Syarat dan Cara Cek

Insiden itu terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 50. Saat kejadian, ada satu unit yang bergerak. Dalam satu unit itu terdiri dari enam orang.

Sementara itu, penyerangan dilakukan oleh mereka yang berjumlah sepuluh orang.

Dalam penyerangan ini, ungkap Kapolda, pelaku penyerangan sempat menyerang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam.

Baca Juga: PERINGATAN! Suka Begadang dan Tidur Diatas Jam 12 Malam?, Begini Risikonya

Karena keselamatan anggota terancam, lanjut Fadil, akhirnya polisi melakukan tindakan. Polisi menembak penyerang hingga enam dari mereka meninggal dunia.

Ada enam orang laskar FPI yang tewas yaitu Andi Oktaviawan (33 tahun), warga Cengkareng, Jakarta Barat. Kemudian, Lutfi Hakim (24 tahun), warga Cengkareng, Jakarta Barat. Selanjutnya, Faiz Ahmad Syukur (22 tahun), M Reza (20 tahun), Muhammad Suci Khadafi Poetra (21 tahun) dan Akhmad Sofian (26 tahun).

Baca Juga: SAH! Koster Resmi Larang Perayaan Pesta Tahun Baru di Bali

Sementara itu, Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS) sempat menyatakan tudingan bahwa para Laskar FPI yang mengawalnya hingga enam orang meninggal dunia membawa senjata api dan senjata tajam adalah fitnah.

"Tuduhan pengawal-pengawal kami dipersenjatai adalah fitnah besar, bohong besar," kata Habib Rizieq dikutip dari YouTube pada Rabu, 9 Desember 2020.

Baca Juga: Waduh, Kapolda Metro Jaya Diancam Dibunuh, Polisi Akhirnya Lakukan Ini...

Menurut dia, para pengawalnya dari Laskar FPI tidak ada yang dipersenjatai satu orang pun. Sebab, FPI memang tidak pernah mengira kalau HRS bakal diperlakukan seperti insiden di Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50 pada Senin, 7 Desember 2020.

"Pengawal-pengawal ini cuma mengawal keluarga biasa, cuma mengawal standar keluarga biasa," tandasnya.*** (Dicky Aditya/Galamedia)

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler