WOW! Soal CCTV TKP Penembakan 6 Anggota FPI Oleh Polisi, Dirut Jasa Marga Sebut Ini

DENPASARUPDATE.COM - Aksi penembakan terhadap enam anggota Front Pembela Islam (FPI) yang mengawal Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (IB HRS) oleh polisi di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin, 7 Desember 2020 dini hari berbuntut panjang.

Kasus ini sendiri juga langsung didalami Komisi Nasional HAM (Komnas HAM). Untuk itu, sebagai pengelola jalan tol tersebut, PT Jasa Marga diminta oleh Komnas HAM menyerahkan closed circuit television (CCTV) di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP).

Terkait hal tersebut, Direktur Utama PT Jasa Marga, Subakti Syukur menjelaskan bahwa sebanyak 23 dari 277 closed circuit television (CCTV) di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek tak berfungsi normal saat terjadi bentrok antara polisi dan anggota Front Pembela Islam (FPI).

Baca Juga: Pasti Lolos! PPPK 2021 Kembali Buka Pendaftaran, Ini Bocoran Persyaratan dan Cara Daftarnya

Namun, menurutnya CCTV yang berada di KM48 hingga KM72 itu mengalami gangguan sehingga tak dapat merekam dan mengirimkan gambar.

"23 itu bukan tidak berfungsi, ya, itu hanya pengiriman datanya berapa jam keganggu. Karena mau perbaikan hujan karena itu kan harus dideteksi pakai suatu alat sehingga perlu waktu," ujar Subakti di kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Jakarta Pusat, Senin 14 Desember 2020 seperti dikutip dari Galamedia.

Ia mengatakan, gangguan pengiriman data itu menyebabkan tak terekammya kejadian yang terjadi di ruas jalan tersebut.

Baca Juga: YouTube Down, Netizen Ngamuk-ngamuk di Twitter

Namun, dia menyatakan, 254 kamera CCTV lain yang ada di sepanjang Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan di setiap gerbang tol berfungsi normal.