Minta Masyarakat Bali Tak Panik, Gubernur Bali Wayan Koster: Bali Tetap Venue Utama KTT G20!

20 Januari 2022, 23:36 WIB
Gubernur Bali Wayan Koster /Humas Pemprov Bali/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM -  Kabar pemindahakan lokasi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dari Bali ke Jakarta membuat banyak masyarakat Pulau Dewata kalang-kabut.

Pasalnya, sempat beredar surat dari Kementerian Keuangan RI bernomor S-3/G20.33/2020 tertanggal 19 Januari 2022 yang ditandatangani oleh Sekretaris I Panitia Pelaksanaan Pertemuan G20 Bidang Logistik Rudy Rahmadi terkait pembatalan kegiatan Presidensi G20 Finance Track (jalur keuangan) yakni 2nd FCBD dan 1st FMCBG yang awalnya digelar di Bali pada 15 hingga 18 Februari 2022 dipindahkan ke Jakarta.

Gubernur Bali, Wayan Koster akhirnya buka suara terkait beredarannya surat tersebut di masyarakat.

Baca Juga: Hadapi Varian Omicron, Plt. Kadiskes Bali Minta Masyarakat Tak Panik, Tetap Disiplin Prokes, Ikuti Vaksinasi!

Koster meminta masyarakat, khususnya para pelaku pariwisata di Bali tidak perlu heboh, gundah dan panik.

Bahkan, ia menyebut jika pertemuan satu agenda pindah di Jakarta hendaknya tidak menjadi isu berlebihan.

"Apa yang disampaikan Kemenkeu sangat matang dan Bali wajib mendukungnya dan sudah menjadi keputusan terbaik, baik teknis maupun non teknis," katanya di Denpasar, Kamis 20 Januari 2022.

Baca Juga: Blak-blakan, Pelatih Persija Pep Guardiman Ungkap Penyebab Kegagalan Angelo Alessio di Macan Kemayoran!

Koster juga memastikan bahwa Bali tetap menjadi venur utama dari pelaksanaan KTT G20 2022.

“Bali sebagaimana diputuskan Bapak Presiden RI, Joko Widodo, tetap menjadi venue utama penyelenggaraan serangkaian pertemuan G20 yang sudah dimulai pada bulan Desember 2021 yang lalu,” tegas dia.

Baca Juga: Ajak Eks Persib Atep, Sule Ingin Beli Klub Bola Saingi Raffi Ahmad, Dua Klub Ini Dirumorkan Akan Diakuisisi

Politisi yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini menjelaskan bahwa pembatalan tersebut dilakukan karena meningkatkan penyebaran Covid-19 varian baru yakni Omicron yang semakin tinggi baik di tingkat global maupun nasional.

Dirinya juga menyebutkan bahwa hanya dua pertemuan saja yang dipindah ke Jakarta yakn  2nd FCBD (Finance and Central Bank Deputy) dan 1st FMCBG (Finance Minister Central Bank Governor) yang dijadwalkan pada tanggal 15 -18 Februari 2022.

Baca Juga: BRI Liga 1: Para Pemain Arema FC Mendadak Eksodus Tinggalkan Bali di Tengah Kompetisi, Ada Apa?

Hal ini sejalan dengan preferensi para delegasi G20 yang lebih memilih Jakarta karena pertimbangan risiko transit Jakarta-Bali yang tinggi seiring dengan meningkatnya paparan Omicron.

"Persiapan dilakukan dengan managerial sudah sangat baik, tetapi dengan kasus Covid, dengan varian Omicron yang terjadi disejumlah negara tentu akhirnya menjadi pertimbangan bagi pemerintah terutama demi kenyamanan dan keamanan. Selain itu persyaratan karantina dan untuk mengikuti pertemuan di Bali, peserta  harus transit di Jakarta dan tidak ada penerbangan yang langsung ke Bali,"jelasnya.

Baca Juga: Lord Luhut Sebut Bill Gates dan Elite Global Lainnya Surati Jokowi Minta Izin Buat Kumpul di Bali, Ada Apa?

Pemindahan dari Bali ke Jakarta ini hanya bertukar waktu dengan rencana pelaksanaan 2nd FMCBG di bulan Juli 2022 yang rencana semula di Jakarta, akan dialihkan ke Bali.

"Hanya satu event ini aja di Jakarta. bahkan kemarin, saya bersama Mentri PUPR melakukan pengecekan ke sejumlah titik lokasi yang akan menjadi venue termasuk jalur yang dilewati peserta G20, selama dua hari semua titik lokasi yang dilewati PU tidak ada sesuatu bermasalah," katanya.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Tags

Terkini

Terpopuler