DENPASARUPDATE.COM - Puluhan warga dari Forum Komunikasi Taksu Bali melakukan aksi damai demonstrasi di depan kantor PHDI Bali, pada Jumat, 8 April 2022.
Aksi demo Forum Komunikasi Taksu Bali tersebut berlangsung di depan kantor PHDI Bali di Jalan Ratna, Denpasar.
Alasan aksi demo itu dilakukan lantaran menurutnya PHDI diduga hingga kini masih bekerja sama dengan sampradaya Asing dan merusak adat seni budaya Hindu di Bali dan Nusantara.
Baca Juga: Selain Leo Lelis, Ini Pemain Asing Rekrutan Kedua yang Dikabarkan Bakal Gabung ke Persebaya Surabaya
Melalui aksi damai itu Forkom Taksu Bali menuntut pembubaran kepengurusan PHDI Bali.
Tak hanya itu, Forkom Taksu Bali juga meminta Pemerintah Provinsi Bali agar segera bersikap.
Dalam aksi demo tersebut, tak hanya berorasi seputar tuntutan, tetapi juta diisi dengan pementasan unying.
Namun, ketika demi berlangsung, suasana di dalam kantor PHDI sedang sepi lantaran PHDI Bali tengah melangsungkan Lokasabha di Puspem Badung.
Demonstrasi yang dilakukan oleh Forkom Taksu Bali diisi pula dengan aksi penyegelan pintu gerbang Kantor PHDI Bali memakai tali yang mirip dengan police line.
Penyegelan tersebut merupakan sebagai bentuk kekecewaan pihaknya terhadap PHDI Bali.
Ketua Umum Forkom Taksu Bali, Jro Mangku Ketut Wisna, mengungkapkan ada tiga hal mendasar pihaknya melakukan aksi demonstrasi.
Baca Juga: Feby Eka Putra Out dari Arema FC, Bobotoh Minta Bos Persib Bandung Teddy Tjahjono Rekrut
“Pertama, bahwa sampai saat ini PHDI masih bekerjasama dengan sampradaya asing, VPA (Veda Poshanam Asram,red) dan lainnya. Sehingga tubuh PHDI sebagai lembaga keumatan masih terkontaminasi dengan sampradaya asing. Perusak tatanan adat seni budaya Hindu di Bali dan nusantara,” ungkapnya.
Kedua, pihaknya mengatakan bahwa PHDI dianggap sudah tidak mampu lagi mengayomi umat Hindu lantaran adanya dualisme di tubuh PHDI itu sendiri.
“Karena telah terjadi sengketa yang menimbulkan kebimbangan umat dalam berkeyakinan dengan adanya dualisme PHDI WBT Vs PHDI MLB,” lanjutnya Jero Mangku Wisna.
Baca Juga: Stefano Lilipaly Batal ke Persib Bandung, Kabar Miring Berhembus, Istri Ciro Alves Beri Kode
Baca Juga: OTW Arema FC, Ini Alasan Stefano Lilipaly Batal ke Persib Bandung?
Kemudian, dasar yang ketiga, ia mengatakan PHDI sudah membuat resah dan gaduh di umat Hindu. Hal itu menurutnya membuat rasa nyaman dan damai berkeyakinan sudah tidak dapat dirasakan lagi.
Pihaknya pun menurut agar PHDI dibubarkan saja dan Pemprov Bali segera bersikap dengan membentuk lembaga atau majelis baru yang benar-benar mengayomi umat Hindu.
“Dan, Pemerintah Provinsi Bali segera bersikap dengan membentuk lembaga atau majelis baru yang benar-benar bisa memberikan rasa nyaman, damai dalam melaksanakan agama Hindu yang diyakini umat sesuai dengan dresta Bali dengan kearifan lokal bersama-sama dengan desa adat,” ujarnya.
Baca Juga: 10 Doa Hindu untuk Memulai Aktivitas Pagi Anda, Simak Berikut Arti dan Penjelasannya
Baca Juga: 4 Jenis Puasa dalam Agama Hindu, Maknanya Dekatkan Diri Dengan Tuhan
Lebih lanjut ia mengatakan telah selama 38 tahun, sampradaya asing berkembang dan PHDI sebagai lembaga pengayom umat Hindu disebutnya justru memberikan ruang untuk hal itu terus tumbuh.
“38 tahun sampradaya asing berkembang. Justru PHDI sebagai lembaga pengayom umat Hindu Bali Nusantara memberi ruang tempat beranak pinangnya sampradaya. Apalagi mengayomi Veda Poshanam Asram yang membentuk sulinggih tanpa tatanan yang benar,” ungkapnya Jero Mangku Wisna.
Terkait dengan aksi demonstrasi yang dilakukan tersebut, hingga berita ini dibuat masih menunggu konfrimasi dari Sekretaris PHDI Bali.*