Sebut HRS Hanya Pion, Sekum Muhammadiyah Duga Ada 'Kekuatan Besar' yang Kendalikan FPI

- 27 Desember 2020, 13:30 WIB
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti .*
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti .* /Twitter.com/@muhammadiyah

DENPASARUPDATE.COM - Bukan Habib Rizieq Shihab (HRS), Sekretaris Umum Pimpinan Muhammadiyah menduga ada kekuatan besar yang kendalikan Front Pembela Islam (FPI).

Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengungkapkan bahwa menurutnya Front Pembela Islam (FPI) itu tidak memiliki agenda.

Abdul Mu'ti menjelaskan jika dia khawatir bahwa FPI digunakan oleh kelompok tertentu yang memiliki kekuatan besar untuk bargaining.

Baca Juga: Kapan Wisatawan Mancanegara Dibuka? Ini Kata Sandiaga

Baca Juga: Wah! Denny Darko Ramal Habib Rizieq akan Masuk Istana, Ini Posisi HRS Nanti, Tapi Ada Syaratnya


Lebih jauh, Abdul Mu'ti menerangkan bahwa selama ini dia melihat Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) tidak mendapatkan apa-apa dari segala hal yang telah dilakukannya.

Namun, dapat dilihat siapa saja yang memperoleh keuntungan dari setiap kegiatan yang dilakukan oleh Habib Rizieq Shihab alias HRS hanya dijadikan pion.

"Kalau orang melakukan proses politik mesti dia mendapatkan gain sama thing," ujar Abdul Mu'ti dikutip DenpasarUpdate.com (Pikiran Rakyat Media Network) dari Pikiran Rakyat Cirebon pada Minggu, 27 Desember 2020.

Baca Juga: Lempar Bom Molotov ke Masjid Istiqomah Cengkareng, Satu Orang Ditangkap Polisi

Baca Juga: Markas Syariah Megamendung Habib Rizieq Terancam Digusur Pemerintah, HRS Terancam Dipidana Lagi

"Saya justru khawatir organisasi seperti FPI ini tokoh-tokohnya hanya menjadi wayang dari sebuah kepentingan besar yang dia punya agenda-agenda kekuasaan dengan menggunakan Habib sebagai pionirnya," imbuhnya.

Selain itu, dalam konteks lain, Sekum Muhammadiyah ini juga mengatakan ada kemungkinan memang ada kelompok yang sengaja merekayasa sesuatu dengan tujuan tertentu serta tidak diketahui karena betul-betul anomali, yang menggunakan FPI hanya sebagai instrumen.

"Coba kita lacak dari sejak pertama FPI ini muncul," tutur Abdul Mu'ti.

Baca Juga: Diduga Kuat ke Salah Satu Nama, Ini Profil Komjen Boy Rafli Amar Sosok Pengganti Jenderal Idham Azis

Baca Juga: Beri Kabar Duka, Ustadz Yusuf Mansyur: Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun..

Lebih lanjut, Abdul Mu'ti mengatakan bahwa kelompok tersebut diciptakan rezim pada waktu itu untuk melawan gerakan reformasi.

"Coba kita lihat ketika muncul pertama, ini kan awalnya kalau saya baca di beberapa riset, ini kelompok yang diciptakan oleh rezim pada waktu itu untuk melawan gerakan reformasi dan kelompok-kelompok mahasiswa yang bergerak untuk itu," urai Abdul Mu'ti.

Ia menambahkan bahwa pada awalnya nama yang digunakan juga bukan FPI, baru di kemudian hari bertransformasi dengan nama FPI dan selama berkiprah cara yang digunakan oleh FPI untuk bergerak dari waktu ke waktu berubah.

Baca Juga: NGERI! Jerman, Lebanon dan Singapura Umumkan Kasus Pertama Varian Baru Covid-19

Baca Juga: Soal Salah Akan Hengkang dari Liverpool, Klopp Malah Beri Pernyataan Mengejutkan

"Coba perhatikan awal-awal dia bergerak tidak di ranah politik, tapi di ranah yang disebut dengan amar ma'ruf nahi munkar, sweeping-sweeping tempat hiburan dan berbagai macam tempat yang disebut tempat maksiat," ujar Abdul Mu'ti.

Selain itu, Abdul Mu'ti juga mengaku jika dulu sempat berinteraksi dengan Habib Rizieq Shihab dan ia pun menilai HRS adalah sosok yang enak diajak bicara dan lembut.

"Saya sempat berinteraksi dengan Habib beberapa saat, Habib ini sebenarnya orangnya lembut, orangnya itu enak diajak bicara, jadi tidak segarang kalau sedang pidato," kata Abdul Mu'ti.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah