Harga Minyak Goreng Diprediksi Kemendag Akan Terus Melonjak Naik Hingga 2022, Begini Alasannya

25 November 2021, 17:18 WIB
Harga Minyak Goreng Diprediksi Kemendag Akan Terus Melonjak Naik Hingga 2022, Begini Alasannya /Laksmi Sri Sundari/Galajabar/

DENPASARUPDATE.COM - Beberapa hari belakangan ini masyarakat dihebohkan dengan  naiknya harga minyak goreng. Kenaikan ini pun dikeluhkan oleh masyarakat.

Akan tetapi, ternyata kenaikan harga minyak goreng ini akan berlangsung hingga tahun depan.

Harga minyak goreng di pasaran diprediksi oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan terus meningkat hingga kuartal I-2022.

Baca Juga: 5 Amalan yang Pahalanya Setara dengan Ibadah Haji dan Umrah

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan menuturkan bahwa ada potensi pergerakan sampai kuartal I-2022 yang dikarenakan oleh harga crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit dunia melonjak.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa harga minyak goreng akan terus naik apabila harga crude palm oil (CPO) terus meningkat.

Tidak hanya itu, Oke Nurwan juga menjelaskan kenaikan itu terjadi pula di sejumlah negara dan disebabkan oleh kelangkaan bahan baku.

Baca Juga: Ini Daftar Upah Minimum Provinsi UMP Tahun 2022 di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Papua

"Ini berpotensi terus bergerak, dan kita memprediksi sampai kuartal I-2022 pun masih meningkat terus karena termasuk sebagai komoditi supercycle harganya melonjak tajam," ungkap Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan dalam diskusi INDEF  yang disiarkan secara virtual pada hari Rabu, 24 November 2021. 

Namun, menurutnya, masyarakat tidak perlu terlalu cemas karena pemerintah telah menyiapkan minyak goreng kemasan khusus untuk menyambut Natal dan Tahun Baru 2022 dengan harga yang terjangkau.

"Khusus untuk Natal dan tahun baru produsen pun telah menyiapkan kemasan minyak goreng dengan kemasan sederhana dengan harga Rp 14.000 yang akan didistribusikan melalui ritel. Mereka sudah bekerja sama dengan ritel modern sudah disiapkan sebanyak 11 juta liter," ujarnya.***

Editor: Ida Ayu Novi

Tags

Terkini

Terpopuler