Merasa Difitnah, Peter Gontha Blak-blakan Soal Sengkarut Garuda, Ini Boroknya

- 2 November 2021, 20:12 WIB
Maskapai penerbangan Garuda yang kini diguncang masalah
Maskapai penerbangan Garuda yang kini diguncang masalah /Garuda Indonesia/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM – Mantan Komisaris Garuda Indonesia, Peter Gontha angkat bicara terhadap permasalahan yang pernah dialami dan diketahuinya selama bekerja dengan maskapai penerbangan tersebut. Ia bahkan blak-blakan soal sengkarut Garuda yang ditengarai menyimpan borok. 

Dimulai dengan Peter yang menceritakan bahwa dirinya sempat dituduh memperlambat atau mempersulit pencairan uang Penyertaan Modal Negara (PMN).

"Saya dipaksa menyetujui penarikan Rp. 1 triliun dari 7 triliun yang dijanjikan. Saya akhirnya tanda tangan tetapi saya tau itu sama dengan buang garam di laut." tulis Peter, Kamis, 28 Oktober 2021," dikutip Denpasarupdate.com dari akun Instagram @petergontha.

Baca Juga: KABAR BURUK! Jelang Duel Melawan Persela, 3 Pemain Ini Tak Bisa Bela Persib Bandung

Setelah itu Peter juga menyebut Perserikatan Asosiasi Pilot Garuda secara gamblang sebagai salah satu kendala restrukturisasi penerbangan nasional Indonesia tersebut.

"Perserikatan Asosiasi Pilot Garuda merupakan salah satu kendala dalam merestrukturisasi perusahaan penerbangan nasional kita," tulis Peter dalam akun Instagramnya.

Peter Gontha tak berhenti dengan mengkritik Asosiasi Pilot Garuda saja, Ia bahkan mempertanyakan harga sewa Boeing 777.

Baca Juga: TERBARU! Kode Redeem FF Edisi 3 November 2021 Besok: Jangan Lewatkan Hadiahnya!

"Ini Boeing 777, harga sewa di pasar rata-rata $750.000 per bulan, Garuda mulai dari hari pertama bayar dua kali lipat? $1.400.000 per bulan. Uangnya kemana sih waktu di teken? pengen tau aja?" tanya Peter dalam posting-annya

Beberapa pengikut akun Peter Gontha juga memberikan komentar untuk menanggapi informasi yang dibeberkan olehnya.

"Bapak kan komisaris, tugasnya bagian pengawasan kenapa bertanya pak?, saya yang bertanya, bapak kemana aja sih?" tanya akun @firmanusman99.

Baca Juga: RAMALAN ZODIAK KARIR 1 – 7 November Capricorn, Aquarius, Pisces: Banyak Tuntutan, Tak Dihargai, Ini Solusinya

"Kalau ditanya malah dimusuhin dikucilkan! semua tau! tanya orang Garuda, yang tanya yang cere2!" balas Peter.

Setelah itu Peter mem-posting bahwa dirinya merasa difitnah dan kembali menceritakan pengalamannya di Garuda.

"Kepalang tanggung difitnah. Ini cerita saya: silahkan investigasi! Asal jangan HOAX dan Fitnah! Buzzer dari yang merasa dirugikan dengan postingan2 saya mengenai Garuda jangan malu2-in!! Pengen tau Jubir komentar apa lagi!!" tulis Peter.

Baca Juga: Mantap!. LOWONGAN KERJA PT. Jasa Marga, Menerima Beberapa Jurusan, Penempatan Seluruh Indonesia, Lamar!

Dalam keterangannya, Peter menampilkan gambar pesawat Boeing 737 Max yang ditandatangani Direksi atau Komisaris Garuda pada tahun 2013/2014.

"Saya diminta untuk menandatanganinya, tapi saya menolak. Kenapa? Karena kita hanya diberi 1x24 jam untuk evaluasi dan menandatanganinya." ungkapnya.

Ia menerangkan bahwa total kontrak pesawat Boeing 737 Max melebihi US$3 miliar untuk 50 pesawat.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kesehatan 3 November 2021, Cancer dan Libra Lakukan Kompetensi Makanan Sehat, Luar Biasa!

"Gila kan hanya 24 jam. Karena dipaksa dengan alasan saya harus ttd, kalau tidak menjadi (dissenting) "gagal" pembeliannya," jelas Peter.

Peter akhirnya memutuskan untuk menandatangani kontrak tapi dengan catatan bahwa ia tidak diberi cukup waktu untuk evaluasi.

"Dan saya pun dikucilkan oleh "direksi waktu itu". Saksi hidup masih banyak. Tanyakan saja! Juga jejak digitalnya saya ada!" lanjutnya.

Baca Juga: Kontroversi Kasus Tak Jadi Soal Bagi Tim Produksi, Kim Seon ho Tetap Pemeran Utama Film Sad Tropical

Ia merasa beruntung sebab pada akhirnya hanya satu pesawat saja yang terkirim karena pesawat tersebut gagal design dan jatuh (Lion air dan Ethiopia air).

Peter meminta pada tahun 2020 agar Direksi membatalkan kontrak tersebut dan mengembalikan 1 pesawat yang sudah dikirim, namun tidak dikerjakan dengan alasan kontrak tidak bisa dibatalkan apapun alasannya.

"Saya minta dituntut di pengadilan Amerika Serikat dan minta uang perusahaan dikembalikan, tapi tidak dilaksanakan, padahal Boeing sudah terkendala korupsi," jelas Peter.***

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Instagram@petergontha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x