Sindir Soal Lapas yang Over Kapasitas, Politisi Gelora Fahri Hamzah: Lapas Penjajahan Belanda Lebih Manusiawi

- 9 September 2021, 07:15 WIB
Politikus Gelora Fahri Hamzah
Politikus Gelora Fahri Hamzah /Instagram/@fahrihamzah

DENPASARUPDATE.COM – Peristiwa kebakaran terjadi di Lapas Kelas I Tangerang pada Rabu dini hari, 8 September 2021 dan mengakibatkan 41 narapidana tewas.

Sementara itu, delapan korban lainnya masih dalam proses perawatan di rumah sakit.

Peristiwa yang diduga terjadi karena adanya korsleting listrik di sebuah blok yang ditempati oleh sekitar 122 orang sementara kapasitasnya hanya untuk 40 orang.

Baca Juga: Sebelum Kebakaran, Lapas Tangerang Tempatkan 122 Narapidana di Blok yang Berkapasitas 38 Orang  

Blok yang hangus setelah api berhasil dipadamkan dua jam kemudian, pukul 03.45 WIB tersebut menunjukkan bahwa Lapas Kelas I Tangerang dalam kondisi over kapasitas.

Seperti diketahui, Lapas I Tangerang ini menampung sebanyak 2.069 narapidana secara total.

Padahal jika persoalan kapasitas secara maksimal, lapas tersebut seharusnya hanya bisa menampung sebanyak 900 orang.

Baca Juga: Saat Pandemi Covid 19 Pejabat Makin Kaya, KPK Catat Harta Naik 70 Persen, Sandiaga Jadi yang Menteri Terkaya

Sementara itu, untuk lapas yang memang dihuni oleh sebagian besar narapidana narkotika tersebut hanya dijaga oleh sekitar 13 petugas sesuai shift.

Bahkan media internasional seperti Reuters menilai bahwa penjara yang ada di Indonesia merupakan penjara dengan kondisi yang penuh kesesakan.

Terkait persoalan lapas yang over kapasitas yang ada di Indonesia, seorang politisi asal Partai Gelora, Fahri Hamzah menyampaikan responnya melalui akun Twitternya.

Baca Juga: Kebakaran Lapas I Tangerang, Amnesty Indonesia : Selayaknya Menkumham dan Dirjen Lapas Mundur dari Jabatannya

Fahri Hamzah menyampaikan bahwa lapas memang merupakan tempat yang tidak manusiawi dengan negara yang tidak tahu caranya untuk mengatasi hal tersebut.

Selain itu, Fahri Hamzah juga menyampaikan bahwa ketika negara tidak tahu bagaimana mengatasi kondisi tersebut, jumlah narapidana yang berdatangan justru semakin banyak.

“Lapas itu dianggap tempat yg tidak perlu manusiawi…negara karenanya tidak mau dan gak tau cara memperbaiki lapas sementara penghuni tambah banyak,” tulis Fahri Hamzah.

Baca Juga: Pengamat Intelijen Identikkan Bahasa Arab dengan Terorisme, HNW: Pancasila Pakai Banyak Serapan Bahasa Arab

Selain itu, Fahri Hamzah juga menambahkan melalui tuitannya sebuah perbandingan antara lapas di Indonesia saat ini dengan lapas ketika masa penjajahan Belanda.

Menurut Fahri Hamzah, lapas pada masa penjajahan Belanda yang dibangun sejak 1918 yang dinamakan dengan Lapas Sukamiskin adalah lapas yang paling manusiawi.

Tangkapan layar cuitan Fahri Hamzah./Twitter/@Fahrihamzah
Tangkapan layar cuitan Fahri Hamzah./Twitter/@Fahrihamzah

Fahri Hamzah menyebutkan bahwa penjajah bisa membuat lapas manusiawi sementara negara yang merdeka hanya membuat lapas yang disebut sebagai neraka oleh menterinya sendiri.

Baca Juga: 41 Napi Tewas dalam Kebakaran Lapas I Tangerang, I Wayan Tirta Utama juga Jadi Korban

“Bayangkan, penjajah bikin Lapas Manusiawi abad lalu sementara negara merdeka bikin lapas kayak neraka kata menterinya. Ini bom waktu!” tambah Fahri Hamzah.

Berdasarkan pengalamannya ketika mengunjungi lapas secara langsung, Fahri Hamzah menceritakan bahwa tidak ada satupun lapas yang tidak over kapasitas.

Bahkan ada yang penghuninya empat kali lebih dari kapasitas dan ada para narapidana yang tidur sambil berdiri.

“Dalam kunjungan saya ke seluruh lapas selama bertugas, tidak ada 1 lapas yang tidak overcapacity, bahkan ada yg 4 kali. Manusia ditimbun seperti ikan bahkan ada yang tidur berdiri. Mengerikan!” tulis Fahri Hamzah. ***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah