Banyak Terjadi Kematian, Brazil Siap Hentikan Vaksinasi Untuk Anak-anak dan Remaja, Indonesia?

- 18 September 2021, 07:30 WIB
Info vaksinasi Covid-19 dosis 2 Sinovac pada Sabtu, 18 September 2021 di RS Bhayangkara Surabaya.
Info vaksinasi Covid-19 dosis 2 Sinovac pada Sabtu, 18 September 2021 di RS Bhayangkara Surabaya. /pixabay.com/WiR_Pixs

DENPASARUPDATE.COM - Pemerintah Brazil ingin menghentikan vaksinasi Covid-19 untuk sebagian besar remaja.

Brazil beralasan kematian yang diselidiki dan efek samping usai 3,5 juta remaja mendapat vaksinasi, namun beberapa pemerintah negara bagian berjanji untuk melanjutkan.

Pada konferensi pers, Menteri Kesehatan Marcelo Queiroga memberikan kritik terkait negara bagian yang terlalu tergesa-gesa memberikan vaksin kepada anak berusia 12 hingga 17 tahun tanpa masalah kesehatan yang menempatkan mereka menempatkan mereka pada risiko Covid-19.

Baca Juga: Media Korea Utara Soroti Serial Netflix D.P sebagai Potret Sisi Gelap Militer Korea Selatan

Marcelo menyampaikan remaja dan anak-anak sehat yang telah divaksin tidak diperbolehkan mengambil vaksin kedua.

Larangan tersebut secara efektif bentuk upaya menghentikan imunisasi nasional bagi para remaja.

Baca Juga: PeduliLindungi Kini Jadi Syarat Banyak Hal, Puan: Jangan Diskrimantif, Tak Semua Rakyat Punya Smartphone

Regulator Kesehatan Federal Anvisa mengatakan tidak adanya bukti yang mendukung atau menuntut perubahan terkait persetujuan bagi anak-anak mulai usia 12 hingga 17 tahun untuk mendapatkan vaksin Pfizer.

Pihak Queiroga tidak memberikan rincian terkait alasan dari permintaan penghentian.

Baca Juga: Perdebatan Keamanan Data Aplikasi PeduliLindungi, Sejak Awal Sudah Langgar Prinsip WHO

Namun ia menyampaikan terdapat 1.545 efek samping yang tercatat, dengan 93 persen diantaranya terhadap orang yang mendapat vaksin Pfizer/BioNTech satu satunya yang mendapat persetujuan untuk digunakan oleh anak dibawah umur di Brazil.

Ia menambahkan terdapat satu kematian yang diketahui, di kota Sao Bernardo do Campo di luar ibukota negara bagian Sao Paulo.

Baca Juga: RAMALAN ZODIAK CINTA BESOK Minggu 19 September 2021 Scorpio, Sagitarius, Aquarius, Leo: Datangnya Cinta Sejati

Dalam pernyataannya Anvisa menuturkan sedang melakukan penyidikan kematian terhadap seorang anak 16 tahun yang mendapat dosis pertama di awal bulan September.

Menurutnya untuk saat ini tidak ada hubungan sebab akibat yang pasti antara kasus kematian tersebut dengan pemberian vaksin.

Baca Juga: HEBOH! KD Dipanggil PDIP Usai Bongkar Gaji DPR RI, Netizen: Jujur Itu Bahaya, Maling Uang Rakyat Berkeliaran

Negara Sao Paulo telah memberikan vaksin hamper 2,5 juta orang di bawah 18 tahun. Melalui media sosial Gubernur Joao Doria menyatakan Sao Paulo tidak akan berhenti memvaksin para remaja.

Bukti terkait kemajuan vaksin bagi remaja yang sehat belum dapat dipastikan, meskipun data uji klinis menunjukkan vaksin tersebut efektif dalam mencegah masalah penyakit.

Baca Juga: Sebut Vaksin Bikin Impotensi, Akun Nicki Minaj Ditangguhkan: I’m in Twitter Jail Y’all

Amerika Serikat dan Israel serta beberapa negara Eropa telah mengadakan vaksinasi bagi anak anak.

Pada Senin lalu, Inggris telah memutuskan bahwa semua anak berusia 12 tahun hingga 15 tahun akan mendapat tawaran vaksinasi usai penasihat medis senior mengatakan anak anak akan mendapat manfaat dari berkurangnya gangguan terhadap pendidikan.

Baca Juga: Keluarkan SE Terbaru, Koster Syaratkan Masuk Mall Wajib Vaksin Kedua, Ibu Hamil dan Anak Kecil Dilarang Masuk

Masih perlu dikoreksi, apakah komentar dari Queiroga akan memberikan banyak pengaruh.

Carlos Lula, Presiden Asosiasi Sekretaris Kesehatan negara bagian menyatakan bahwa sebagian besar negara bagian tidak berencana untuk memberhentikan program vaksinasi bagi kelompok usia tersebut***

 

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah