Biasanya pd 1 Desember ada peringatan OPM n mereka yg menginginkan Papua merdeka. Sy sarankan Panglima TNI ke Papua n memantau langsung n mengendalikan situasi di sana. Kalau perlu berkantor sementara di sana. Ini kalau serius “NKRI Harga Mati”.— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) November 30, 2020
Baca Juga: 10 Fakta Unik Arya Saloka Alias Aldebaran di Sinetron Ikatan Cinta, Ternyata Lahir di Denpasar Lho!
Sebelumnya, Benny Wenda dicalonkan oleh United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) sebagai Presiden Sementara Republik Papua Barat.
ULMWP sendiri merupakan organisasi yang ingin memisahkan Papua Barat dan Republik Indonesia.
Baca Juga: Ditumbangkan Shakhtar, Zidane Tegaskan Tak Akan Mundur dari Real Madrid
ULMWP atau Gerakan Persatuan Pembebasan untuk Papua Barat sendiri telah menetapkan konstitusi baru dan menominasikan Benny Wenda sebagai presiden interim.
Benny Wenda sendiri masih berada di pengasingan di Inggris setelah mendapat suaka di sana.
Baca Juga: Makin Panas, Gus Yasin Siap Maju Tantang Suharso Monoarfa di Muktamar PPP
“Hari ini, kami menghormati dan mengakui semua nenek moyang kami yang berjuang dan mati untuk kami dengan akhirnya membentuk 'pemerintah yang menunggu',” kata Wenda yang dilansir The Guardian, Selasa 1 Desember 2020.
Biasanya pd 1 Desember ada peringatan OPM n mereka yg menginginkan Papua merdeka. Sy sarankan Panglima TNI ke Papua n memantau langsung n mengendalikan situasi di sana. Kalau perlu berkantor sementara di sana. Ini kalau serius “NKRI Harga Mati”.— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) November 30, 2020
“Mewujudkan semangat rakyat Papua Barat, kami siap menjalankan negara kami," ujarnya.
“Seperti yang diatur dalam konstitusi sementara kami, Republik Papua Barat di masa depan akan menjadi negara hijau pertama di dunia, dan sinyal pandu hak asasi manusia—kebalikan dari dekade penjajahan berdarah Indonesia. Hari ini, kami mengambil langkah lain menuju impian kami tentang Papua Barat yang merdeka, merdeka, dan merdeka," papar Wenda.***