Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta yang dikonfirmasi, tak menampik kondisi tersebut. Sumiarta menyebut selama pandemi ini omzet para petani bunga di Pancasari turun drastis. Penurunan berkisar 80 persen hingga 90 persen.
Sumiarta menyebut pasar lokal untuk bunga memang sangat stagnan. Namun masih ada pasar ekspor yang terbuka lebar. Belum lama ini, Balai Karantina Pertanian Bali disebut sudah menjajagi para petani di Pancasari untuk proses ekspor. Salah satu bunga yang berpeluang masuk pasar ekspor adalah bunga mawar.
Baca Juga: Pemerintah Jokowi Tanggapi Dingin KLB Demokrat, Menkopolhukam: Pemerintah Tak Bisa Melarang!
“Balai Karantina sudah membantu menjalin kerjasama serta membantu memfasilitasi agar petani bisa ekspor produk mereka saat pandemi ini. Masih ada celah pasar yang terbuka di Eropa dan Jepang,” kata Sumiarta. ***