Kisah Frits Kirihio, Diberi Beasiswa oleh Belanda, Lalu Pasang Badan Untuk Merah-Putih

- 25 Agustus 2020, 17:09 WIB
Kolase Foto Frits Kirihio
Kolase Foto Frits Kirihio /Twitter.com/@duwiry

Hingga kini, Veronica masih menetap di Australia dan enggan pulang ke tanah air.

Kisah yang dialami oleh Veronica ini pernah terjadi lebih dari setengah abad lalu yakni seorang putra Papua bernama Frits Kirihio.

Dikutip dari laman Historia.id, Frits Kiriho dilahirkan di Serui, Kepulauan Yapen sekitar tahun 1934 dengan nama Frits Maurits Kiriho dari keluarga guru zending.

Dalam perjalanannya, Frits termasuk murid terpandai mulai dari sekolah kampung di Yapen jaman Jepang, HBS jaman Belanda di Hollandia hingga pada umur 16 atau pertengahan tahun 1950-an, Kiriho mendapat beasiswa dari pemerintah Belanda untuk menempuh pendidikan di Leiden Universiteit.

Baca Juga: Hilang Kendali Saat Berkendara Tengah Malam, Kadek Yuki Tewas Tabrak Tiang Listrik

Ia mendapat beasiswa tersebut karena menjadi siswa cerdas di Sekolah Pendidikan Amtenar Pribumi (OSIBA).

Dalam beasiwa tersebut, berlaku ikatan dinas berlaku dalam beasiswa itu. Pada saat yang sama, Belanda sedang berkonflik dengan Indonesia mengenai status kekuasaan wilayah Papua yang dulu masih disebut Irian Barat.

Sejarawan Belanda, P.J. Drooglever dalam bukunya Tindakan Pilihan Bebas: Orang Papua dan Penentuan Nasib Sendiri menulis bahwa jelang pemilihan anggota Nieuw Guinea Raad di tahun 1960-an, Frits Kiriho memilih mengambil cuti ke Papua.

Dari berbagai diskusi dengan para tokoh dan pemuda Papua yang terdidik lainnya, mulai muncul kesadaran politik dalam diri Frits Kiriho.

Ia bersama rekannya, ikut menggawangi lahirnya Partai Nasional (Parna) pada 10 Agustus 1961 bertempat di gedung 'serbaguna' Hamadi bersama Herman Wajoi (ketua) dan Amos Indey (sekretaris).

Halaman:

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Historia.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x