Kadang keduanya tampil bareng. Bahkan sejumlah sumber yang dekat dengan keduanya mengabarkan, akhir-akhir ini komunikasi Koster-Ace makin intens dan makin "mesra".
Sesungguhnya karakter tak ingin berkuasa, bermanuver politik sudah terlihat saat Ketua PHRI Bali itu menyelesaikan masa jabatan Bupati Gianyar.
Ia tak ngotot, tak memaksakan kehendak politiknya menjadi Bupati Gianyar dua periode. Kalau mau, pasti jadi saat itu.
Tokoh Puri Ubud ini sudah selesai dengan dirinya. Sudah cukup dan pas dengan apa yang ia miliki untuk menjalani hari hari tua bersama keluarga.
Baca Juga: Puncak Karya Pujawali Pura Mandara Giri Semeru Agung, Wagub Cok Ace Ngayah Nopeng Dalem Sidakarya
Sosok dan karakter Cok Ace ibarat pepatah "Pendek Minta Diulas, Panjang Minta Dipotong"
Ketika diminta mendampingi Koster, Guru Besar ISI Denpasar ini pun tak terlalu berambisi. Mengalir bagai air.
Sampai akhirnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri membubuhkan tanda tangan rekomendasi tiket dan “boarding pass” mengusung Koster-Ace di Pilgub Bali 2018 berhadapan dengan Mantra-Kerta.
Baca Juga: Jadwal Sholat dan Imsakiyah Minggu 17 Juli 2022 Untuk Wilayah Kabupaten Tabanan dan Sekitarnya