Menakar Elektabilitas Kandidat Gubernur Bali Periode Mendatang, Koster-Ace Dinilai Pantas Sekali Lagi Asyik

- 17 Juli 2022, 07:30 WIB
Duet Wayan Koster - Cok Ace di Bali belum menemukan penantang untuk bertarung di Pilkada Serentak 2024 nendatang.
Duet Wayan Koster - Cok Ace di Bali belum menemukan penantang untuk bertarung di Pilkada Serentak 2024 nendatang. /Humas Pemprov Bali/Denpasar Update

Perolehan suara ini bila bertarung lagi, diperkirakan tak bergeser. Justru diprediksi ada kenaikan manakala Megawati Soekarnoputri membubuhkan tiket dan “boarding pass” untuk keduanya.

Koster-Ace dalam perspektif marketing politik, produk yang sudah punya captive market atau penumpang dasar yang kuat.

Selain itu, keduanya telah berbuat dan bekerja untuk Bali. Brand (merek) Koster-Ace sudah terkenal di penjuru Bali.

 Baca Juga: Jadwal Sholat dan Imsakiyah Minggu 17 Juli 2022 Untuk Wilayah Kota Semarang dan Sekitarnya

Walau dalam perjalanan lima tahun, keduanya, terlebih Koster sering di-bully di media sosial, namun mereka telah terbukti bekerja dengan sejumlah programnya.

Kritik dan bully di medsos bagian dari dinamika politik, dimana rakyat mengawasi dan mengritik pemimpinnya lewat parlemen medsos.

Para ahli pemasaran menyebutkan, captive market punya kekuatan yang melekat dan sulit dipisahkan dengan cara dan rayuan apapun.

Baca Juga: Resmikan Program SIAP QRIS, Wagub Bali Cok Ace Harap Transformasi ke Pola Pembayaran Digital

Dalam pikiran dan hati mereka merek ini sudah tertanam. Para ahli pemasaran juga memastikan captive market akan sulit berpindah ke lain hati karena merek telah teruji dan berkualitas.

Captive market adalah istilah yang mengacu pada kondisi dimana terjadi hubungan emosional cukup kuat antara konsumen (pemilih) dengan perusahaan (kandidat). Loyalitas konsumen terhadap produk atau perusahaan sangat tinggi.

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah