Marie Thomas sendiri lulus dari sekolah Belanda di Manado. Saat itulah Charlotte Jacobs, salah satu apoteker wanita pertama di Belanda, mendukungnya dengan dana beasiswa untuk calon dokter wanita Indonesia.
Pada tahun 1912, Thomas diterima di STOVIA (Sekolah tot Opleiding van Indische Artsen/Sekolah Pendidikan Dokter Jawa), yang sebelum pendaftarannya, adalah institusi khusus untuk laki-laki.
Sepuluh tahun kemudian, Marie Thomas mendapatkan gelar doktornya, suatu pencapaian yang berdampak pada kancah internasional, sehingga sampai sebuah surat kabar Belanda pun mengumumkan kelulusannya.
Tak ketinggalan, ia segera bekerja di salah satu rumah sakit terbesar di Batavia (Jakarta modern), lalu Marie Thomas kemudian pindah ke Padang, di mana ia melanjutkan karirnya yang luar biasa sebagai salah satu dokter pertama yang memperkenalkan metode kontrasepsi baru, seperti IUD, kepada wanita di seluruh nusantara.
Baca Juga: Soal Hattrick di Camp Nou, Mbappe Lebih Hebat dari Shevchenko
Beliau terkenal dikarena kemurahan hatinya, ia sering memperlakukan seseorang yang tidak mampu membayar perawatannya dengan gratis.
Dan juga ia lebih jauh menunjukkan kecintaannya pada perawatan pasien dengan mendirikan sekolah kebidanan di Sumatera yang pertama, dan hanya ada dua sekolah kebidanan di Indonesia saat itu.