Belajarlah Dari Malaysia, Liga 1 Cukup 1 Putaran Saja

10 Oktober 2020, 13:03 WIB
Suporter Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta saat menghadapi Madura United dipekan ketiga Liga 1 2020, Maret lalu /Tegar Putra Jaya

DENPASARUPDATE.COM – Johor Darul Ta’zim (JDT) berhasil menjadi juara Malaysia Super League musim ini.

Tujuh musim berturut-turut klub kaya tersebut berhasil meraih kampiun MSL. Bukan itu yang dibahas. Melainkan format liga.


MSL sendiri menjadi salah satu liga yang bergulir kembali disaat pandemi Covid-19 masih tinggi di Asia Tenggara.

Baca Juga: PHDI Ajak Masyarakat Bali Tidak Mudah Terprovokasi Informasi Hoax Soal UU Cipta Kerja

Formatnya pun diubah menjadi hanya satu putaran saja. Itu sebabnya JDT bisa cepat menjadi juara.

Berkaca dari Malaysia dan liga negara Asia Tenggara lainnya, apa salahnya Liga 1 2020 dilakukan dengan satu putaran saja?


Padahal Liga 1 memiliki kontestan yang cukup banyak dibandingkan dengan negara lainnya.

Usulan satu putaran sempat dilontarkan Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra beberapa bulan lalu.

Baca Juga: Borok Kelakuan Anggota DPR RI Diebeber Perempuan Pelakor, Ini Postingannya

Sekarang, pelatih berpaspor Brasil tersebut kembali mengungkapkan hal yang sama.
Pertemuan antara PT LIB dan PSSI dengan perwakilan dari klub Liga 1 dan Liga 2 musim ini akan dilakukan Selasa 13 Oktober 2020.

Tapi dia menganggap hal tersebut biasa saja. Sebab yang paling penting untuk ditemui adalah pihak kepolisian.


Pihak kepolisianlah yang tidak memberikan izin Liga 1 dan Liga 2 bergulir karena kasus pandemi yang terus merebak di Indonesia.

Baca Juga: Satu ABK KM Tanjung Permai Ditemukan Selamat, Kapten dan ABK Lainnya Masih Misteri

Padahal liga sudah ditentukan tanpa penonton dan hanya pihak-pihak terkait saja yang berhak berada di stadion.


Selain itu, ada PCR test dan rapid yang rutin dilakukan setiap dua pekan untuk masing-masing klub.

“Saya pikir LIB sudah banyak meeting dengan semua tim. Sekarang yang menjadi masalah hanya polisi yang bilang belum boleh main. Lebih bagus (semua tim) ketemu dengan pihak kepolisian. Apakah formatnya bisa tetap sama atau hanya satu putaran saja agar lebih sedikit pertandingan,” tutupnya.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Tags

Terkini

Terpopuler