Cegah Klaster Sekolah Saat PTM, di Buleleng Mulai Senin, 4 Oktober 2021, Siapkan Mitigasi, Ini Skemanya

- 1 Oktober 2021, 09:38 WIB
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat meninjau simulasi PTM  terbatas .
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat meninjau simulasi PTM terbatas . /Humas Pemkab Buleleng/Denpasar Update

 

DENPASARUPDATE.COM – Seiring menurunnya penularan Covid-19 pasca pandemi varian Delta, sejumlah daerah termasuk Kabupaten Buleleng mulai merencanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng menyiapkan skema mitigasi di lembaga pendidikan. Skema mitigasi itu akan menjadi salah satu prosedur standar yang diterapkan di seluruh lembaga pendidikan. Utamanya pada masa Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).

Tentu saja ini PTM terbatas yang di Kabupaten Buleleng akan mulai pada Senin, 4 Oktober 2021 ini. Sebelum PTM dilaksanakan, semua satuan pendidikan harus memiliki prosedur standar dalam proses pembelajaran. Termasuk skema mitigasi, apabila ditemukan kasus terkonfirmasi di lingkungan sekolah. Baik itu dari siswa maupun guru.

Baca Juga: Lowongan Kerja Oktober 2021! PT Bintang Toedjoe Membuka 5 Posisi Karir Terbaik, Lamar Segera!

Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, yang memimpin rapat Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng di Lobi Atiti Wisma Kantor Bupati Buleleng mengatakan, Satgas Penanganan Covid-19 akan melakukan pemantauan proses PTM secara berkala. Ia tak ingin proses PTMT justru memicu lonjakan kasus covid-19.

“Jangan sampai nanti muncul klaster sekolah. Makanya penerapan protokol kesehatan itu mutlak selama proses pembelajaran. Jangan sampai saat pembelajaran di dalam kelas, justru membuka masker. Sehingga berpotensi memicu penyebaran virus,” kata Sutjidra, Kamis siang, 30 September 2021.

Apabila ditemukan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah, maka sekolah harus melakukan langkah mitigasi. Lembaga pendidikan itu akan ditutup selama tiga hari. Sehingga tim surveillance dari Dinas Kesehatan Buleleng dapat melakukan tracing dan tes secara lebih masif.

Baca Juga: Sejarah KOKAM: Pasukan Anti Komunis, Penjaga Muhammadiyah

“Kalau ada kasus di lingkungan sekolah, sekolahnya tutup tiga hari. Sehingga kami punya kesempatan melakukan tracing ke seluruh guru dan siswa, termasuk ke keluarganya. Kalau ditemukan yang tanpa gejala, kami arahkan ke isoter. Kalau ada yang bergejala sedang dan berat, langsung ke rumah sakit,” tegasnya.

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x