Ribuan Orang Tua Siswa di Kabupaten Klungkung Bali Tak Izinkan Anaknya Sekolah Tatap Muka

- 19 Februari 2021, 05:00 WIB
Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung sedang melakukan verifikasi perrsiapan pembelajaran tatap muka ke sekolah-sekolah
Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung sedang melakukan verifikasi perrsiapan pembelajaran tatap muka ke sekolah-sekolah /Humas Pemkab Klungkung/Denpasar Update

Menurutnya besarnya jumlah siswa yang orang tuanya mengizinkan untuk mengikuti PTM lantaran orang tua siswa kesulitan mengawasi anak-anaknya belajar secara online atau daring. Kesulitan membeli kuota juga menjadi salah satu alasan.

“Sementara orang tua siswa yang tidak memberikan izin alasannya mereka karena yakin pandemi ini luar biasa. Ada kekhawatiran terutama teman-teman di Dinkes (Dinas Kesehatan) dokter, perawat, bidan sehingga sangat ketat terhadap anak-anak mereka,” katanya.

Baca Juga: Liga 1 Bergulir Setelah Lebaran, Bali United Sambut Dengan Riang Gembira

Lebih lanjut terkait dengan jadwal pasti penerapan PTM, menurutnya belum bisa dipastikan. Lantaran belum dilakukan finalisasi verifikasi, begitu juga saat ini masih berlaku Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Kewenangan untuk pemberian izin menerapkan PTM dan tidak menerapkan PTM berada di Bupati. Nanti kami lapor terlebih dahulu ke Bupati, setelah itu Bupati lah yang memutuskan membuka atau tidak membuka,” tandasnya.

Sementara itu, Plt. Kepala SD Negeri 1 Dawan Klod, Nyoman Hartawan mengungkapkan dari total 133 siswa yang bersekolah di sana hanya 20 siswa yang tidak mendapatkan izin orang tua untuk mengikuti PTM.

Baca Juga: Ganti Lagi, Wakapolda Bali Dijabat Perwira Kelahiran Buleleng

Menurutnya banyak orang tua siswa yang mengizinkan anaknya mengikuti PTM mengingat banyak orang tua yang bekerja sehingga sulit untuk mendampingi anaknya belajar online. Kesulitan membeli kuota juga menjadi alasan orang tua mendukung diterapkannya PTM.

“Sering anak-anak karena tidak punya kuota akhirnya menunda mengirim tugas sekolah. Kami tentunya memaklumi kondisi itu dan mengizinkan siswa mengirim tugas keesokan harinya,” ungkapnya.

Sedangkan di SD Negeri Dawan Kaler, menurut Kepala SD Negeri Dawan Kaler, Luh Putu Suartini mengungkapkan seluruh orang tua siswa mengizinkan anak-anaknya mengikuti PTM. Lantaran sebagian besar siswa berasal dari keluarga kurang mampu, tidak semua siswa memiliki smartphone dan mampu membeli kuota.

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah