Antisipasi Malam Tahun Baru, Gubernur Koster Libatkan Desa Adat Pantau Kerumunan

22 Desember 2020, 12:05 WIB
Gubernur Bali Wayan Koster berpakaian adat Bali di kantornya /Humas Pemprov Bali/denpasar update

DENPASARUPDATE.COM – Meski dengan persyaratan ketat, Bali tetap mengizinkan objek wisata buka saat pergantian tahun baru. Namun dengan catatan harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Mengantisipasi kemungkinan ini, Gubernur Bali Wayan Koster menggandeng desa adat untuk menghalau kerumunan ini.

"Saya sudah berpesan kepada MDA (Majelis Desa Adat) untuk berkoordinasi dengan desa adat, desa adat khususnya yang menjadi tempat kunjungan wisatawan atau destinasi wisata," kata Koster di Rumah Jabatannya, Selasa, 22 Desember 2020.

Baca Juga: Kontra Arsenal Akhir Pekan Ini, Chelsea Terancam tanpa Ben Chilwel dalam Laga Boxing Day

Koster mengatakan sejumlah titik diantisipasi karena berpotensi menjadi tempat berkerumnnya orang. Seperti di Kuta Utara, Kuta selatan, Ubud, hingga Sanur.

Sebelumnya, Koster mengatakan objek wisata di Bali diizinkan tetap buka selama libur natal dan tahun baru. Namun dengan catatan mereka harus menerapkan protokol kesehatan ketat.

Selain itu, dilarang ada perayaan seperti kembang api dan wisatawan tak boleh berkerumun saat pergantian tahun baru.

Baca Juga: Tertekan Eskalasi Global Covid-19, Rupiah Dibuka Melemah

"Kan ada petunjuknya setiap hotel dan restoran itu diberikan arahan petunjuk oleh dinas pariwisata betul-betul menerapkan prokes di hotel.Tidak perlu ditutup. Kan sudah dibatasi dan menerapkan protokol kesehatan," katanya di Denpasar.

Baca Juga: Puluhan Ribu Paket Bansos Diduga Terbengkalai di Pulogadung, Polisi Temukan Fakta ini

Sebagaimana diketahui, Provinsi Bali tetap memperbolehkan wisatawan domestik datang untuk menghabiskan libur Natal dan Tahun Baru. Namun, dilarang menggelar pesta perayaan tahun baru 2020 dan berkerumun di tempat umum.

Pelarangan ini karena masih tingginya tingkat penularan Covid-19 di Indonesia. Kemudian ada trend tingkat kunjungan ke Bali meningkat jelang tahun baru ini. Sehingga berpotensi menimbulkan kerumunan masyarakat.

Larangan ini tertuang dalam Surat Edaran Nomor 2021 tahun 2020 tentang pelaksaan kegiatan masyarakat selama libur hari raya Natal dan menyambut tahun baru 2021 dalam tatanan kehidupan era baru Provinsi Bali.

Baca Juga: Liburan Nataru di Badung? ini Daerah Rawan Macet yang Perlu Anda Tahu

"Karena semua pihak perlu menjaga kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan. Serta citra positif Bali sebagai daerah tujuan wisata dunia," kata Koster.

Selain itu larangan ini karena arahan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi RI saat rapat virtual 14 Desember.

Jadi warga dilarang keras menyelenggarakan pesta perayaan tahun baru dan sejenisnya di dalam atau di luar ruangan. Menyalakan petasan, kembang api, dan sejenisnya juga dilarang. Bali juga melarang mabuk minuman keras.

Baca Juga: Fokus Shin di TC Timnas Untuk Persiapan SEA Games 2021: Kuatkan Fisik

"Mereka yang melanggar akan dikenai sanksi sesuai Pergub nomer 46 tahun 2020 dan peraturan perundang-undangan lainnya. Edaran ini berlaku mulai 18 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021," imbuhnya. ***

Penulis: Ari Setiawan

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: DENPASARUPDATE

Tags

Terkini

Terpopuler