Hari Libur Nasional Digeser, Ketahui Sejarah Awal Mula Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW

- 20 Oktober 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi baner perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang oleh pemerintah digeser waktunya menjadi tanggal 20 Oktober 2021 karena pertimbangan cuti bersama.
Ilustrasi baner perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang oleh pemerintah digeser waktunya menjadi tanggal 20 Oktober 2021 karena pertimbangan cuti bersama. /Pixabay/Denpasar Update

Para ulama saat itu membenarkan dan menyetujui apa yang dilakukan oleh Sultan Al-Muzhaffar. Perayaan Maulid Nabi yang digelar untuk pertama kalinya itu dipandang sebagai hal yang baik.

Para ulama, semenjak zaman Sultan Al-Muzhaffar dan zaman selepasnya hingga sampai sekarang ini menganggap bahwa perayaan Maulid Nabi adalah sesuatu yang baik. Kemudian Al-Imam Al-Suyuthi menulis karya khusus tentang Maulid yang berjudul “Husn Al-Maqsid Fi Amal Al-Maulid”. Karena hal itu perayaan Maulid Nabi, menjadi tradisi umat Islam di seluruh dunia.

Baca Juga: Rachel Vennya Tak Mengakui Dikarantina 3 Hari di Wisma Atlet Bersama Kekasih, Warganet Ungkap Fakta Lain

Para ahli sejarah, seperti Ibn Khallikan, Sibth Ibn Al-Jauzi, Ibn Kathir, Al-Hafizh Al-Sakhawi, Al-Hafizh Al-Suyuthi dan lainnya telah menyepakati bahwa Sultan Al-Muzhaffar merupakan orang yang pertama kali mengadakan peringatan maulid.

Namun terdapat beda pendapat bahwa Sultan Salahudin Al- Ayyubi adalah orang yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi. Pada masanya Sultan Salahuddin membuat perayaan Maulid dengan tujuan membangkitkan semangat umat islam yang telah padam untuk kembali berjihad dalam membela islam di masa Perang Salib.***

 

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah