Pangkostrad Letjen Dudung Sebut Semua Agama Benar, Cholil Nafis: Toleransi Itu Memaklumi, Bukan Menyamakan!

- 15 September 2021, 15:36 WIB
Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat KH Cholil Nafis menyanggah pernyataan Pangkostrad Letjen TNU Dudung Abdurachman
Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat KH Cholil Nafis menyanggah pernyataan Pangkostrad Letjen TNU Dudung Abdurachman /antaranews.com/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM – Topiksoal agama sedang ramai diperbincangkan bahkan menjadi trending di sosial media Twitter pada Rabu, 15 September 2021. Kali ini, persoalan agama semakin dibahas oleh warganet setelah pernyataan dari Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman kepada prajurit TNI mengenai kebenaran dari semua agama.

Letjen Dudung memberikan pernyataan tersebut saat berkunjung ke ke Batalyon Zipur 9 Kostrad, Ujung Berung, Bandung, Senin, 13 September 2021 lalu.

Melalui kunjungan kerja tersebut, Letjen TNI Dudung Abdurachman mengimbau kepada prajurit TNI agar tidak bersikap fanatik kepada agama secara berlebihan.

Baca Juga: Soal Covid di Bali, Luhut Sebut Masih Ada Upacara Agama Berlebihan, AWK: Jangan Komentari Tradisi Budaya Bali

Selain itu, ia juga menambahkan bahwa setiap agama itu benar di mata Tuhan.

“Hindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama. Karena semua agama itu benar di mata Tuhan,” ujar Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Dudung, dikutip DenpasarUpdate.com dari laman PikiranRakyat.com, dengan judul berta; Ketua MUI Kritik Letjen Dudung Usai Sebut Semua Agama Benar di Mata Tuhan: Itu Menurut Pancasila, Rabu 15 September 2021. (https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-012602845/ketua-mui-kritik-letjen-dudung-usai-sebut-semua-agama-benar-di-mata-tuhan-itu-menurut-pancasila).

Letjen Dudung juga menyampaikan mengenai pentingnya untuk menyeleksi berita di sosial media dan tidak mudah terprovokasi oleh hoax-hoax yang semakin tersebar.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 15 September 2021: Andin Temukan Foto dan Ini yang Dikatakan Mama Rosa

Walaupun menyampaikan banyak hal melalui kunjungan kerja tersebut, pernyataan Letjen Dudung terkait agamalah yang menjadi paling disorot. Tidak sedikit warganet yang memberikan komentar terkait pernyataan tersebut.

“Letjen TNI Dudung: Hindari Fanatik Berlebihan Terhadap Agama! Kamu Tentara, Bahas Korsa Saja, Urusan Fanatik Agama Serahkan Ahlinya, Dung!,” tulis akun @Kanseulir.

“Semua agama adalah sama, itu hanya ada di otak pemikir liberal. Para penganut agama tidak ada yang berpikir seperti itu. Jagankan disuruh eksodus ke agama lain, orang Kristen tak akan mau dipanggil sebagai Muslim,” tambah akun @mnadielmadani7.

Baca Juga: UPDATE! Kode Redeem FF Kamis 16 September 2021: Klaim dan Dapatkan Skin AWM Furinkazen Segera!

Bahkan Ketua MUI, Cholil Nafis juga turut memberikan tanggapan dengan meluruskan apa yang sebenarnya dimaksud dengan toleransi dalam beragama.

Melalui tuitannya di Twitter pagi ini, Cholis Nafis menyampaikan bahwa semua agama itu benar perlu disesuaikan dengan konteks Pancasila dan Indonesia/negara.

Sementara untuk konteks pribadi, di dalam hati masing-masing, setiap orang hanya mengakui kebenaran satu agama.

Baca Juga: Jadwal, Prediksi, & Link Live Streaming Liga Champions 16 September 2021, Ada Big Match Liverpool vs AC Milian

““Semua agama benar”.  Itu menurut pancasila utk hidup bersama di Indonesia. Tapi dalam keyakinannya masing2 pemeluk agama tetap yg benar hanya agama saya. Nah, dalam bingkai NKRI kita tak boleh menyalahkan agama lain apalagi menodai,” tulis Ketua MUI, Cholil Nafis.

Cholis Nafis juga menekankan bahwa toleransi itu tidak diartikan sebagai menyamakan, melainkan memaklumi.

“Toleransi itu memaklumi bukan menyamakan,” tambah Cholil Nafis melalui tuitannya.

Selain itu, Ketua MUI tersebut juga menambahkan bahwa hal yang berbeda itu sebaiknya jangan disama-samakan begitu pula sebaliknya.

Baca Juga: LOWONGAN KERJA Kementerian PPN/Bappenas Mencari Tenaga Data Scientist dan Sistem Database, September ini!

“Yang sama jangan dibeda2-kan apalagi dipertentangkan dan yg memang beda jangan di sama2-kan. Namun kita tetap harus saling memaklumi dan menghargai. Begitulah makna toleransi yg saya pahami,” tulisnya melalui tuitan terakhir. ***

 

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Pikiran Rakyat Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah