DENPASARUPDATE.COM – Badan Metereologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat terkait skenario terburuk tentang potensi gempa bumi dan tsunami di Pacitan, Jawa Timur. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menegaskan bahwa peringatan skenario terburuk dari potensi gempa bumi dan tsunami di Pacitan bukan merupakan prediksi belaka.
Dwikorita memaparkan bahwa peringatan kali ini merupakan tindak lanjut dari hasil analisis kajian para ahli yang sudah dilakukan sejak lama.
Dikutip DenpasarUpdate.com (Pikiran Rakyat Media Network) dari akun instagram @infobmkg, “Sudah cukup banyak pakar yang sejak lama melakukan studi tentang potensi tsunami di Selatan Pulau Jawa. Potensi, bukan prediksi. Termasuk di antaranya dari Jawa Timur dan Pacitan apabila terjadi gempa megathrust,” kata Dwikorita Karnawati pada Rabu, 15 September 2021.
Dwikorita menambahkan, skenario terburuknya berupa potensi gempa bumi megathrust di wilayah Selatan Jawa atau Jawa Timur, dengan kekuatan skala tertinggi hingga 8,7 skala richter.
Dalam kajian para ahli yang dilakukan beberapa kali, gempa bumi di Selatan Pulau Jawa diperkirakan dapat berpotensi mengakibatkan tsunami dengan ketinggian gelombang hingga sekitar 28 meter.
“BMKG selaku lembaga operasional, mengumpulkan hasil studi para pakar pada tahun-tahun sebelumnya. Kemudian kami tindaklanjuti agar dioperasionalkan. Karena jika hanya studi tidak bisa diterapkan ke masyarakat,” kata Kepala BMKG.
Baca Juga: 5 Fakta Young Boys Tekuk Manchester United: Rekor Ronaldo, Kartu Merah, sampai Lingard Blunder
Dwikorita juga menjelaskan potensi ketinggian tsunami di setiap pantai di Selatan Pulau Jawa akan berbeda, tergantung dengan kondisi topografinya.