Puji Anies Baca Buku 'Bagaimana Demokrasi Mati', HNW: Kualitas Demokrasi Perlu Diselamatkan

22 November 2020, 20:28 WIB
Anies Baswedan menikmati akhir pekan dengan membaca buku berjudul "How Democracies Die" yang ditulis Steven Levitsky. /Twitter @aniesbaswedan

DENPASARUPDATE.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat jagat maya heboh, Minggu 22 November 2020.

Ia memosting di akun instagram pribadinya @ foto yang memperlihatkan dirinya tengah membaca sebuah buku yang belakangan diketahui berjudul How Democracies Die atau yang dalam bahasa Indonesia berjudul bagaimana demokrasi mati.

Postingan itu mendapat tanggapan dari berbagai pihak, tidak terkecuali Wakil Ketua MPR RI yang juga Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid alias HNW.

Baca Juga: Turunkan Baliho Habib Rizieq, Fahri Hamzah Sebut Pangdam Jaya Offside dan Tabrak Rambu-rambu Militer

Dalam akun twitter pribadinya @hnurwahid ia memuji bacaan Anies tersebut.

Menurutnya, seorang pemimpin perlu meluaskan wawasan, salah satunya dengan membaca buku.

Ia juga mengatakan bahwa kualitas demokrasi di Indonesia perlu diselamatkan, agar rakyat dan NKRI maju, aman, dan sejahtera.

Baca Juga: Tidak Hanya di Jakarta, Pencopotan Baliho Habib Rizieq Shihab dan FPI Terjadi di Beberapa Kota

 

"Pemimpin memang perlu terus luaskan wawasan. Membaca buku berbobot adalah salahsatu caranya. Penting kualitas demokrasi diselamatkan. Agar Rakyat dan NKRI maju aman sejahtera. Tradisi yang bagus dari pak Gub @aniesbaswedan, dan tidak perlu diperdebatkan," ujarnya dikutip DenpasarUpdate.com (Pikiran Rakyat Media Network), Minggu 22 November 2020.

Baca Juga: KPU Denpasar Selesaikan 240 Ribu Lembar Surat Suara Tahap Pertama dalam Pilkada 2020

Gubernur DKI Jakarta mengawali pagi dengan unggahan foto sedang membaca buku yang berjudul How Democracies Die pada akun sosial media pribadinya.

"Selamat pagi semua. Selamat menikmati Minggu pagi," tulis Anies dalam akun instagram @aniesbaswedan pada Minggu 21 November 2020.

Buku yang sedang dibaca Anies dalam unggahan tersebut kemudian membuat netizen gagal fokus.

Baca Juga: Sulit Akses info.gtk.kemdikbud.go.id? Ini Tipsnya Untuk Cek BSU Kemdikbud Rp1,8 Juta

Pasalnya, buku yang diunggah orang nomor satu di DKI Jakarta itu dikaitkan dengan kondisi demokrasi yang tengah terjadi di Tanah Air.

Buku How Democracies Die membuat pembacanya berpikir dan memutuskan serta menjawab pertanyaan apakah politik dan pemerintahan saat ini menunjukkan tren yang luar biasa menuju perilaku otoriter dan pergeseran yang kuat dari cita-cita demokrasi. 

Baca Juga: STNK Anda Hilang? Tenang! Ini Cara Mengurus STNK yang Hilang dengan Cepat dan Mudah

Buku ini tidak hanya salah satu buku yang akademis tetapi ditujukan untuk khalayak yang lebih luas, tetapi secara khusus ditujukan untuk pembaca Amerika kontemporer. 

Dalam buku tersebut, dua orang penulis yakni Levitsky dan Ziblatt bertujuan untuk memeriksa arsitektur dan sejarah politik untuk membuktikan bahwa 1) Demokrasi Amerika TIDAK aman, 2) ada pola jatuhnya institusi demokrasi, 3) Amerika menunjukkan pola tersebut, dan 4) ada jari untuk menunjuk. 

Sementara itu, terpantau dari kolom komentar menanggapi unggahan Anies, beberapa netizen menyebut bahwa buku yang sedang dibacanya itu sangat berkaitan erat dengan apa yang sedang terjadi di Indonesia. 

Baca Juga: Saat Pasar Lesu Akibat Pandemi, Penjualan Carry Pikap Malah Naik

"Judul bukunya kode keras. Sehat selalu pak. Salam dari Jabar!" tulis @ozonnmariana.

"Wah bukunya, awas ada yang panas pak," sahut @imfl2830.

"Bukunya kode banget," timpal @okiez_99.

Baca Juga: Gawat! Panglima TNI Sebut Propaganda Media Sosial Ancam Keutuhan NKRI

Anies Naswedan belum lama ini dipanggil Polda Metro Jaya terkait kemununan di acara Habib Rizieq Shihab. 

Anies juga dikaitkan dengan ancaman pencopotan dari jabatannya setelah Mendagri mengeluarkan instruksi yang berisi tentang kewajiban menjalankan protokol kesehatan Covid-19.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Instagram Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler