Sesalkan Adanya Bentrok Warga & TNI di Buleleng, Anggota DPR RI Kariyasa Adnyana Minta Aparat Lebih Manusiawi

24 Agustus 2021, 17:58 WIB
Anggota DPR RI Komisi IX, Ketut Kariyasa Adnyana /Facebook.com/Kariyasa Adnyana

DENPASARUPDATE.COM - Bentrok warga dengan aparat TNI yang terjadi Senin 23 Agustus 2021 di Desa Sidatapa, Buleleng, rupanya mendapat perhatian serius dari Anggota DPR RI Fraksi PDIP yang juga berasal dari Buleleng, Ketut Kariyasa Adnyana.

Mengetahui insiden yang terjadi di Sidatapa, Buleleng itu Ketut Kariyasa Adnyana sangat menyayangkan hal tersebut.

Tidak hanya menyayangkan, Kariyasa juga meminta kepada penegak hukum untuk melakukan penyelidikan secara tuntas.

Baca Juga: Beredar Video Anggota TNI Keroyok Warga yang Tolak Tes Swab di Buleleng, Ini Kata Kakesdam dan Kades Sidatapa

Ia juga menambahkan bahwa kejadian tersebut seharusnya tidak terjadi jika ada komunikasi yang baik di antara keduanya, baik aparat TNI maupun warga.

Apalagi menurutnya langkah yang dilakukan oleh para aparat dalam menegakkan prokes di Desa Sidatapa Buleleng sudah baik.

Baca Juga: Tren Kasus Covid-19 Bali Menurun, Jokowi Malah Terapkan PPKM Level 4, Ada Apa Ya?

Mantan Sekretaris Komisi III DPRD Provinsi Bali periode 2014-2019 ini lebih jauh mengatakan bahwa aparat seharusnya lebih humanis dalam menjalankan tugasnya.

“Kita ingin penanggulangan ini dengan baik, tentu di sini harus dilakukan komunikasi dengan baik, aparat harus humanis kan begitu,” kata Kariyasa.

Baca Juga: Dandim Buleleng Buka Suara Soal Viral Video TNI Keroyok Warga Tolak Tes Swab: Itu Versi Sepotong dari Mereka

Namun, menurutnya masyarakat juga harus taat terhadap instruksi dan aturan dari pemerintah pusat terkait dengan penerapan prokes dalam pengendalian pandemi Covid-19.

“Tapi, masyarakatnya harus taat yang sudah ditetapkan protokol yang sudah dikeluarkan pemerintah. Ini demi kepentingan kita bersama,” ujarnya.

Baca Juga: Ketiban Rezeki Nomplok! Ini Ramalan Zodiak yang Akhirnya Dapat Banyak Uang Akhir Agustus 2021

Selain itu, Kariyasa juga meminta kepada para penegak hukum, baik pihak kepolisian maupun POM TNI, untuk netral dalam menyelesaikan permasalahan ini.

Sebelumnya, sebuah video bentrok TNI dan warga viral di jagat dunia maya pada Senin 23 Agustus 2021.

Video berdurasi sekitar 17 detik itu menampilkan tindakan sekelompok TNI AD menghajar secara bertubi-tubi dua orang warga di depan sebuah ruko karena menolak dites swab antigen di Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.

Lalu, bagaimanakah kronologi kejadian tersebut? 

Berdasarkan informasi yang redaksi DenpasarUpdate.com (Pikiran Rakyat Media Network) terima dari sumber di lingkaran TNI, kejadian itu terjadi pukul 10.30 WITA Senin 23 Agustus 2021. Insiden pemukulan yang dilakukan oleh OTK terhadap Dandim 1609/Bllg Letkol Inf Windra Lisrianto tersebut terjadi di Wanital Pura Bale Agung, Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. 

Baca Juga: Epic Comeback! Dr. Octopus Kembali Muncul di Spiderman No Way

Kronologi Selengkapnya:

1. Pada pukul 08.00 WITA, pelaksanaan swab oleh anggota tim swab dr Satgas Buleleng beserta tenaga Kesehatan dari Puskesmas Banjar I berlokasi di Wantilan Pura Bale Agung, Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar. Pelaksanaan swab ini dihadiri oleh Dandim 1609/Bllg, Danramil Banjar , Kapolsek Banjar, Kades Sidatapa, serta tokoh masyarakat Desa Sidatapa. 

2. Pada pukul 09.45 WITA ketika pelaksanaan tes swab berjalan, ada 2 orang pemuda sedang berboncengan dengan menggunakan sepeda motor scoopy berwarna silver melewati satgas Covid-19, tetapi tidak memakai masker. 

Baca Juga: Kota yang Harus Anda Kunjungi Berdasarkan Zodiak: Ada Paris dan California

3. Dua orang pemuda tersebur kemudian dihentikan oleh anggota Tim Nanggala. Akan tetapi, kedua pemuda tersebut t tidak mau berhenti dan justru menabrak salah satu anggota Kodim 1609/Buleleng yang tergabung di Tim Nanggala atas nama Kopda Made Sastrawan. 

4. Lalu, anggota BKO dari Raider 900/SBW, atas nama Pratu Gagas R. mengejar kedua pelaku. Akan tetapi, anggota BKO tidak berhasil mengejar pelaku.

5. Kemudian, selang waktu 5 menit kedua pemuda bersepeda motor tersebut berbalik menuju ke anggota BKO serta bertanya dengan nada menantang dan suara kencang "Kenapa - kenapa kamu memanggil saya" dan di jawab oleh anggota BKO "Kenapa kamu menabrak anggota".

Baca Juga: Karakter Seseorang Berdasarkan Hari Kelahiran, Bagaimana Kepribadianmu? Simak Uraiannya!

6. Selanjutnya, anggota BKO membawa kedua pemuda tersebut ke Komandan Kodim 1609/Buleleng untuk dilakukan tes swab serta menahan kedua pemuda tersebut. 

7. Tiba-tiba keluarga dari kedua pemuda tersebut datang dengan jumlah -+ 5 orang, lantas langsung menarik kedua pemuda tersebut. Tujuan pihak keluarga ialah agar tidak dilaksanakan tes swab terhadap kedua pemuda itu. 

8. Agar dapat melakukan tes swab, Dandim 1609/Buleleng menyampikan kepada anggota BKO untuk menahan kedua pemuda tersebut. 

Baca Juga: BLT UMKM Rp 1,2 Juta Akan Cair untuk Tahap 3, Simak Syarat Lengkapnya!

9. Secara tiba-tiba selang beberapa saat, Dandim 1609/Buleleng memperoleh pukulan di kepala bagian belakang sebelah kanan oleh OTK. Lalu, melihat kejadian tersebut, anggota BKO Raider berusaha mengamankan pelaku pemukulan. 

10. Pelaku yang melakukan perlawanan, maka secara tidak sengaja/spontan terjadilah perkelahian dengan pelaku. 

11. Dengan insiden tersebut keluarga pelaku membawa pelaku pulang ke rumahnya dan didampingi langsung oleh Dandim 1609/Buleleng. Hal itu dilakukan untuk melaksanakan mediasi agar permasalahan tersebut selesai.

Baca Juga: Mengejutkan! Dihina Antonio Cassano, Gelandang Chelsea Jorginho Malah Lakukan Ini

Dari insiden tersebut dari pihak TNI, ada 3 orang yang mengalami luka, antara lain:

- Dandim 1609/Buleleng mengalami benjol pada kepala bagian belakang sebelah kanan dan kondisi sadar.

- Kopral Made Satrawan mengalami lecet pada tangan bagian kanan. 

- Pratu Gagas Ribut Suprianto mengalami luka pada pipi sebelah kanan dan kepala sebelah kanan di atas telinga memar.

Baca Juga: Ketiban Rezeki Nomplok! Ini Ramalan Zodiak yang Akhirnya Dapat Banyak Uang Akhir Agustus 2021

Sementara dari pihak masyarakat, Kadek Dikik Okta Andrean (19), seorang mahasiswa beragama Hindu dengan alamat tempat tinggal Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar menderita robek di bagian bibir atas sebelah kanan.***

 

 

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Denpasar Update

Tags

Terkini

Terpopuler