Usai Menuai Kontroversi Berujung Pemukulan, Anggota DPD RI AWK Pilih Buka Pintu Damai

31 Oktober 2020, 20:05 WIB
Anggota DPD Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna (tengah) di tengah massa yang berakhir ricuh di Denpasar, Bali pada Rabu, 28 Oktober 2020. /Antara/Ayu Khania Pranisitha./

 

DENPASARUPDATE.COM - Usai kisruh saat demo pada di Kantor DPD RI Perwakilan Bali di Renon Kamis 29 Oktober 2020 yang berujung tindakan pemukulan kepada Anggota DPD RI Dapil Bali, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna alias AWK memasuki babak baru.

Setelah ia sempat melaporkan tindakan pemukulan tersebut ke Polda Bali, AWK kini justru siap bertemu dengan sang pelaku tindak pemukulan tersebut dan siap membuka pintu damai.

"Saya ingin memberikan teladan kepada masyarakat bahwa ada anggota DPD Bali yang berani menghadapi persoalan," ujarnya kepada awak media, Jumat 30 Oktober 2020.

Baca Juga: Mau Dapat BLT Guru Honorer? Segera Login info.gtk.kemdikbud.go.id Untuk Cek, Pasti Cair!

Mengenai kelanjutan kasus pemukulan yang ia laporkan ke Polda Bali. AWK menjawab secara diplomatis, ia menyebut bahwa pihaknya menyerahkan terkait kasus tersebut kepada pihak kepolisian.

AWK-pun mengaku bahwa pihaknya tidak akan mengintervensi terkait kasus tersebut dan menghormati proses yang dilakukan oleh pihak kepolisian.

Baca Juga: Korban Gempa dan Tsunami Turki Bertambah Jadi 19 Orang Tewas

"Saya ini kan mendukung kasus Jerinx, juga agar damai, saya sudah bertemu IDI agar damai, saya akan pakai platform sama, selama baik-baik datang menyampaikan maaf, sekarang biarkan dahululah, saya hormati kerja Polda Bali yang sangat cepat sampai BAP, tetapi jika sampai kepada titik itu (damai), kenapa tidak," tandasnya.

Di sisi lain, terkait dengan isu-isu memicu kontroversi yang bekaitan dengan dugaan penistaan agama yang membelit dirinya.

Baca Juga: Kejam !! Begini Kronologi Bunga Umur 12 Tahun, Diperkosa oleh 10 Orang Pelaku di Buleleng

Pihaknya mengaku telah berusaha diselesaikan dengan pihak-pihak seperti perwakilan masyarakat telah berusaha diselesaikan dengan melakukan pertemuan.

Bahkan, ia menyebut siap untuk datang ke Nusa Penida guna menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Saya ingin buktikan, bahwa saya tidak lari dari tanggungjawab, saya siap perbaiki diri, bahkan saya siap matur ke Nusa Penida dalam satu dua hari ini," akunya.

Baca Juga: Kuota Lebih Banyak, Lowongan CPNS dan PPPK 2021 Akan Segera Dibuka

Dia juga mengajak pihak-pihak bertikai, untuk bersama-sama menyelesaikan semua masalah yang muncul ke publik dengan cara masyawarah muafkat dan Pancasila.

Dia juga berdalih, bahwa apa yang disampaikannya ke publik itu, bagian dari tugas pokok fungsi (tupoksi) sebagai pejabat politik DPD RI, yang harus menanggapi apapun aspirasi yang berkembang masyarakat.

Baca Juga: Penataan Kawasan Komodo Dinilai Dapat Merusak Habitat Komodo

Kalaupun ada perbedaan di masyarakat, AWK memandang hal itu biasa dalam alam demokrasi di Tanah Air.

"Sangat terbuka, buktinya hari ini saya ketemu pihak-pihak yang tidak sejalan, setelah mendengar penjelasan, setelah tabayyun, silaturahmi akhirnya bisa menjadi kesepakatan," AWK menambahkan.***

 

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Tags

Terkini

Terpopuler