Korban Gempa dan Tsunami Turki Bertambah Jadi 19 Orang Tewas

- 31 Oktober 2020, 10:29 WIB
Sejumlah bangunan di kota Ankara Turki yang remuk lululantak akibat gempa yang di susul tsunami berkekuatan 7.0  SR pada Jumat sore, 30 Oktober 2020.
Sejumlah bangunan di kota Ankara Turki yang remuk lululantak akibat gempa yang di susul tsunami berkekuatan 7.0 SR pada Jumat sore, 30 Oktober 2020. /kartika mahayadnya/Instagram/@alanyahep_international

DENPASARUPDATE.COM –Suara sirine dan isak tangis menyelimuti hampir di seluruh penjuru negara Turki dan Yunani Jumat sore 30 Oktober 2020 WIB.

Sesaat kemudian petugas tampak mengevakuasi sejumlah mayat yang tertimbun reuntuhan bangunan di kota Ankara. Hingga tadi pagi regu penyelamat kedaruratan setempat telah mengevakuasi sebanyak 19 orang tewas di Turki dan Yunani setelah gempa yang kuat mengguncang Laut Aegean itu.

Dikutip dari laman Antaranews.com, sejumlah bangunan runtuh dan mendatangkan gelombang pasang alias tsunami  yang meluluhlantakkan kawasan pantai dan kepulauan.

Baca Juga: Hari Terakhir, KPU Ingatkan Paslon Laporkan Dana Kampanye, Batasi Sumbangan Perorangan Rp75 Juta

Orang-orang berlarian di jalan-jalan dalam kepanikan di kota Izmir, Turki, kata saksi mata, setelah gempa mengguncang dengan magnituda 7,0. Kawasan sekitar dibanjiri dengan air laut yang naik yang menyapu puing-puing di daratan jauh dari pantai dan meninggalkan ikan yang terdampar saat air laut itu surut.

Kepresidenan Manajemen Bencana dan Kedaruratan Turki (AFAD) mengatakan 17 orang meninggal, satu karena tenggelam, sementara 709 orang terluka. Di Pulau Samos, Yunani, dua remaja, seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan, ditemukan tewas di satu kawasan tempat sebuah tembok runtuh.

Operasi pencarian dan penyelamatan berlanjut pada 17 bangunan yang runtuh dan rusak di Izmir, kata AFAD, Otoritas memasang tenda-tenda dengan daya tampung 2.000 orang di kawasan dengan kerusakan terparah, kata Menteri Urbanisasi Murat Kurum.

Baca Juga: Mengapa Bunga Monstera Jadi Mahal?, Ini Rahasianya

Ilke Cide, mahasiswa doktoral yang berada di wilayah Izmi Guzelbahce selama gempa, mengatakan dia pergi menjauh dari pantai setelah air naik menyusul gempa.

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x