Akibatnya Sekitar pukul 05.00 waktu setempat, kapal mengalami guncangan hebat serta muncul asap hitam tebal dengan kobaran api di dalam kapal.
ABK berusaha menyelamatkan diri dengan melompat ke dalam air sementara KM Hentri di tengah kebakaran hebat. Sebanyak 30 orang ABK melompat kedalam air dan hanyut terbawa arus sekitar 20 mil dari Pulau Molu.
Pada 6 September sekitar pukul 13.00 WIT, 5 orang ABK berhasil ditemukan selamat oleh Kapal Pencari Motor Pencari Telur Ikan dari Pulau Tanimbar. Kelima orang tersebut dievakuasi ke Desa Mun, Pulai Tanimbar untuk mendapat pertolongan medis.
Menurut keterangan dari salah seorang korban selamat, terdapat 30 ABK yang melompat menyelamatkan diri, namun karena tingginya gelombang menyebabkan kawasan terpisah dan hilang,
Usai mendapat laporan terkait kebakaran KM Hentri, Basarnas Ambon melakukan koordinasi dengan SROP Ambon untuk bantuan MAPEL informasi Kecelakaan KM Hentri ke kapal melintasi perairan Kepulauan Tanimbar dan Maluku Tenggara.
Basarnas melakukan koordinasi dengan Pos SAR Tual perihal cuaca ekstrim di Kawasan Perairan Maluku Tenggara dan sekitarnya pada pukul 12.35 WIT.
Baca Juga: Sempat Viral di Twitter, Begini Kronologi Dugaan Pelecehan Seksual dan Perundungan di KPI Pusat
Terkait pengerahan KRI Layaran untuk berpatroli di perairan kepulauan Aru, Basarnas Ambon juga berkoordinasi dengan Lantamal IX Ambon dan Guspurla Ambon.
Koordinator Pos SAR juga melakukan koordinasi dengan Dandin 1503, namun terkait cuaca ekstrim, Tim SAR belum dapat melakukan pergerakan..