Tim SAR Fokus Evakuasi Kapal Selam yang Tenggelam, Awak Masih Dimungkinkan Selamat, Ini Alasannya

- 25 April 2021, 08:28 WIB
KRI Nanggala 402 terlihat saat melakukan penyelaman
KRI Nanggala 402 terlihat saat melakukan penyelaman /submarine.id/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM – Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak (submiss) sejak 21 April 2021 telah dinyatakan tenggelam (subsunk). Tim SAR gabungan TNI, Polri, KNKT, Basarnas, dan tim rescue negara sahabat telah bergabung melakukan pencarian.

Tumpahan minyak dan sejumlah kepingan, pelurus torpedo, pelumas dan solar dalam botol dan pelapis pipa pendingin  temuan termasuk sajadah milik awak KRI Nanggala 402. Sebagaimana telah dijelaskan KSAL Laksamana Yudo Margono, , tim gabungan SAR masih terus berjuang untuk menemukan posisi dan melakukan evakuasi.

“Karena posisi KRI Nanggala 402 diperkirakan berada di kedalaman 850 meter yang memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi, jadi mohon doanya dari seluruh masyarakat Indonesia,” jelas Yudo, dalam konferensi pers di base ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, 24 April 2021.

Baca Juga: KRI Nanggala 402 Dipastikan Tenggelam, 53 Awak Diperkirakan Masih Bisa Bertahan

Dijelaskan pula, jika tak terjadi retakan pada dinding kapal selam, barang bukti tersebut tak akan muncul ke permukaan. Sejumlah negara sahabat telah mengirimkan armada untuk membantu menemukan posisi KRI Nanggala 402 untuk melakukan evakuasi.

Antara lain MV Swift dari Singapura, Pesawat pengintaiu  P-8 Poseidon Amerika Serikat yang punya kemampuan deteksi hidro karbon di dasar laut, HMAS Ballarat dari Australia dan MV Mega Bakti dari Malaysia.

Masalah dan kesulitan menemukan posisi adalah Kapal Selam dirancang untuk tidak bisa dilacak. Karena itu, yang paling mungkin melakukan pelacakan adalah KRI Rigel dan HMAS Ballarat (Australia) dan MV Swift (Singapura).

Baca Juga: LOWONGAN KERJA Bali April 2021: PT. Champ Resto Indonesia Cari Lulusan SMA/SMK Potensial Siap Kerja!

Berapa lama evakuasi akan berlangsung?. “Saya tidak bisa sampai kapan waktunya, kami tetap diskusikan dengan tim di lapangan. Kami juga tak bisa menduga-duga kondisi korban karena belum ada bukti yang melekat pada korban dapat kami temukan,” ujar Yudo.

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah