Awak KRI Nanggala 402 Mengapa Tidak Keluar Ketika Kapal Selam Tenggelam? Ini Jawabannya

- 25 April 2021, 13:32 WIB
Kenangan foto bersama para kru KRI Nanggala 402
Kenangan foto bersama para kru KRI Nanggala 402 /fakta militer/Denpasar Update



DENPASARUPDATE.COM – Ketidakpastian dan perasaan cemas dengan terus berdoa yang terbaik itulah yang dilakukan keluarga awak KRI Nanggala 402 dan masyarakata Indonesia saat ini. Kapal selam tersebut oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sudah dinyatakan memasuku fase tenggelam (subsunk), sejak 24 April 2021 setelah dinyatakan hilang kontak (submiss) sejak 21 April 2021 lalu.

Disisi lain banyak yang bertanya-tanya mengapa Kru Kapal Selam KRI Nanggala 402 tidak berenang keluar dan kenapa mereka tidak membuka pintu emergency?

Dikutip dari laman faktamiliter, simak penjelasan mengenai Kapal Selam ketika mengalami kecalakaan saat berada di dalam lautan.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 25 April 2021: Dramatis! Al Berhasil Selamatkan Andin yang Hendak Diperkosa Supir Taxi

1. Tidak Ada Pintu Emergency
Perlu kita tahu bawah kapal selam tidak memiliki pintu emergency yang bisa dibuka dengan leluasa, karena faktanya pintu kapal selam jauh lebih rumit dari yang dibayangkan karena memang dirancang agar tidak bisa dimasuki air laut.

Lalu bagaimana caranya menyelamatkan diri ketika kapal selam bocor dan seluruh badannya kemasukan air?

Jawabannya didalam kapal selam ada kompartemen penyelamat dimana bagian tersebut tidak bisa dimasuki air karena memiliki sistem isolasi walau bagian lain dari kapal selam telah bocor.

Dilansir dari San Francisco Maritime National Park Association dalam kompartemen tersebutlah kru kapal selam menyelamatkan diri, kesempatan untuk selamat juga bergantung pada tempat kedalaman air dimana kapal selam itu berada.

Baca Juga: Belum Temukan Tanda Keberadaan Kru, KSAL Belum Bisa Pastikan Kondisi Kru KRI Nanggala 402

2. Kedalaman 700 meter sangat berbahaya
Lalu apa yang terjadi jika kru nekat keluar dari kapal pada kedalaman 700 meter?

Jawabannya jika Kru kapal selam membuka pintu kapal pada kedalaman tersebut air akan masuk kedalam kapal dengan sangat cepat dan membanjiri kapal dalam hitungan detik. Dalam kedalaman rendah kru kapal mungkin masih bisa menahan tekanan air yang masuk dan mencoba keluar.

Namun berbeda hal nya dikedalaman 700 meter kondisi air tidak seperti dirasakan saat berada dikolam berenang. Karena tekanan hidrostatis air akan meningkat sebanyak 1 atm, maka tekanan di kedalaman 700 meter adalah 70 atm. Sementara manusia hanya bisa bertahan pada tekanan sekitar 3 hingga 4 atm.

Baca Juga: Ini Daftar 53 Awak Kapal KRI Nanggala-402 yang Dinyatakan Subsunk atau Tenggelam di Perairan Bali Utara

Berenang dalam air laut di kedalaman 700 adalah hal yang tidak mungkin bagi manusia, rasanya mungkin akan sama seperti dinjak 100 ekor gajah di kepala.

Saat air masuk ke kapal selam, kurang dari hitungan detik gendang telinga akan pecah, paru-paru akan termampatkan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa lalu pecah, selanjutkan akan diikuti oleh pembuluh darah dan organ seluruh tubuh yang ikut hancur.

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: San Francisco Maritime


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah