Soal Ceramah Habib Rizieq "Penggal Kepala Penista Agama", Putri Gusdur: Hasutan yang Berbahaya!

19 November 2020, 10:53 WIB
Alissa Wahid Kordinator Nasional Jaringan GusDurian/ /Jurnal Presisi/Instagram@Alissa_wahid

 

DENPASARUPDATE.COM - Dalam video berdurasi 39 detik, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab meminta agar pihak kepolisian menindak tegas orang yang terlibat dalam kasus penghinaan terhadap Islam, ulama, dan nabi.

Karena apabila tidak, Rizieq mengancam akan ada pemenggalan seperti yang terjadi di Prancis.

Video ceramah tersebut diunggah oleh Jimly Asshiddiqie, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), melalui akun Twitternya @JimlyAs pada Rabu, 18 November 2020.

Baca Juga: Viral! Habib Rizieq Sebut Penggal Kepala yang Hina Islam, Jimly: Jangan Biarkan Provokasi Meluas

"Kepada pemerintah khususnya kepolisian kita kasih tahu kalau enggak mau terjadi peristiwa di Prancis, penghinaan nabi dipenggal, saudara, tolong kalau ada laporan penista-penista agama proses dong, betul?," kata Habib Rizieq.

Pemenggalan yang dimaksud oleh Habib Rizieq ialah pemenggalan yang terjadi beberapa waktu lalu kepada seorang guru di Prancis bernama Samuel Paty.

Kepala guru itu dipenggal karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad SAW kepada murid-muridnya pada Oktober 2020.

Baca Juga: Tito Karnavian Beri Ancaman Ini, Anies dan Ridwan Kamil Selangkah Lagi Dipecat?

Habib Rizieq meminta dan berkeinginan agar pihak kepolisian memproses orang-orang yang telah menghina nabi, Islam dan ulama. Jika tidak dilakukan, dia mengatakan tragedi pemenggalan kepala seperti di Prancis akan terjadi di Indonesia.

“Yang menghina nabi, menghina Islam, menghina ulama, proses, betul? kalau tidak diproses jangan salahkan umat Islam kalau besok kepalanya ditemukan di jalanan. Takbir! Takbir!,” ucap Rizieq.

Beberapa tokoh nasional, seperti Alissa Wahid, putri Gus Dur juga ikut mengomentari dan bereaksi secara tegas melalui akun twitternya @AlissaWahid.

Baca Juga: Datang ke Sidang Vonis Jerinx SID, Anji Berharap Hukum Berlaku Adil

"Kalau ada ceramah mengatakan "jangan salahkan umat Islam kalau besok kepalanya dipenggal di jalan" itu #TidakAtasNamaSaya. Saya Muslim, & menolak diatasnamakan utk tindak kekejian seperti itu.#NotInMyName," cuitnya.

Lebih lanjut, Alissa Wahid juga mengungkapkan bahwa pada dasarnya, ceramah seperti itu sudah masuk kategori Incitement to Violence (hasutan untuk melakukan kekerasan).

"Pada dasarnya, ceramah seperti itu sudah masuk kategori Incitement to Violence (hasutan untuk melakukan kekerasan). Bahaya sekali," cuit Alissa Wahid kembali pada Rabu, 18 November 2020.

***

 

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler