Picu Stres, Ini 4 TIPS Jitu Menjaga Kesehatan Mental Mahasiswa Dimasa Transisi Awal Kuliah

6 Oktober 2021, 21:41 WIB
Ilustrasi mahasiswa baru sebuah Perguruan Tinggi /Phamily/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM – Masa transisi dari sekolah SMA/SMK menuju kuliah tentu menjadi tekanan mental. Dari meluangkan waktu untuk perawatan diri hingga membungkam kritik batin, artikel ini akan memaparkan tips terbaik menurut para ahli untuk menjaga kesehatan mental mahasiswa di universitas.

Titik transisi dalam hidup, seperti kuliah, bisa menyenangkan, tetapi juga bisa memunculkan perasaan stres, cemas, bahkan gugup.  Apalagi di situasi seperti saat ini, membuat perubahan besar dalam hidup selama pandemi bahkan lebih dari sekadar tantangan.

Jadi, apa yang direkomendasikan para ahli untuk menjaga kesehatan mental saat kuliah?

Baca Juga: Akui Tak Efektif, Koster Putuskan Cabut Penerapan Ganjil Genap di Sanur & Kuta, Keluarkan SE Terbaru Soal PPKM

  1. Ungkapkan Kecemasan Anda (Ketahui Prioritas)

Merasa cemas bertemu orang baru, atau terjun ke situasi asing, terutama setelah menghabiskan waktu dalam isolasi karena pembatasan Covid-19 sangatlah wajar.

Namun cobalah untuk fokus pada apa yang dapat Anda kendalikan, daripada apa yang tidak dapat Anda kendalikan.

Sebagai contoh, Anda dapat mengontrol jadwal dan perilaku Anda.  Ada baiknya untuk merenungkan apa yang meningkatkan kesejahteraan Anda, dan apa yang menguranginya. Tentukan segala hal mulai dengan skala prioritas versi Anda.

Baca Juga: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Tengah Uji Molnupiravir Obat Terapi Covid-19

 

  1. Tenangkan Diri dengan Secangkir Teh

Terhubung sirkel pertemanan yang baik untuk kesehatan mental kita dan salah satu bagian paling menarik dari kuliah adalah kesempatan untuk mendapatkan teman baru.  Namun hal tersebut juga bisa menakutkan, terutama selama pandemi.

  1.        Membuat Jadwal yang Seimbang

 Di universitas, Anda bertanggung jawab atas jadwal Anda sendiri.  Melibatkan rutinitas rutin, seperti bangun pada waktu yang sama setiap hari, meluangkan waktu untuk berolahraga, memasak makanan rumahan setiap minggu, sampai tidur selama delapan jam.

Tetapi mudah untuk menyalakan lilin di kedua ujungnya, bermain sampai dini hari, atau bekerja sangat keras.  Mengingat kembali tentang mencapai keseimbangan antara apa yang perlu Anda lakukan dan apa yang Anda nikmati. 

Baca Juga: Karam di Kawasan Konservasi, Kapal Tongkang Pengangkut Pasir Proyek Segitiga Emas Bikin Geram, Ternyata Ini!

 Bagaimanapun Anda memilih untuk menghabiskan hari Anda. Tetap saja sepadat apapun rutinitas harian, menjadwalkan waktu untuk perawatan diri juga penting.

Mungkin disaat situasi pandemi Anda akan diminta untuk melakukan lebih banyak pembelajaran online atau mandiri.

Meski begitu tetap luangkan waktu untuk istirahat.  Bagian depan otak hanya benar-benar aktif selama maksimal 45-90 menit. Setelah itu lakukan istirahat dengan berjalan-jalan, dan regangkan tubuh.

Baca Juga: Lowongan Kerja! Rekrutmen BPJS Kesehatan Posisi Pegawai Tidak Tetap di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Kalimantan

 

  1. Tentang Kritik Batin Anda (Jangan Keras Pada Diri Sendiri)

Kita semua bisa menjadi musuh terburuk diri kita sendiri. Seringkali muncul ketidak mampuan berbicara dengan teman seperti kita berbicara kepada diri sendiri.  Kita cenderung memiliki kritik batin di kepala. Namun jangan selalu percaya pikiran itu.  Suara yang mengatakan Anda tidak cukup baik, atau tidak ada yang menyukai Anda, itu tidak benar.

 Kritikus batin bisa menjadikan kita sebagai perfeksionis, yang justru memberikan beban.

Mungkin sesekali perlu juga mengapresiasi atau memberi hadiah kepada diri sendiri, usai mengalami hari hari yang luar biasa ini. ***

 

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler