Media The Economist Kritik UU Omnibus Law Ciptaker, Sebut Indonesia Bergerak ke Arah Otoritarianisme

- 23 Oktober 2020, 18:35 WIB
Polisi menjaga demo buruh dan mahasiswa di depan Kampus Universitas Udayana, Denpasar, Kamis 22 Oktober 2020
Polisi menjaga demo buruh dan mahasiswa di depan Kampus Universitas Udayana, Denpasar, Kamis 22 Oktober 2020 /Tegar Putra Jaya

Baca Juga: Razia Masker Terus Digencarkan Tim Yustisi Kabupaten Badung

Jokowi juga dianggap kurang maksimal memperhatikan hak perempuan, minoritas, dan kebebasan sipil.


“Jokowi mungkin tidak pernah menjadi demokrat transformasional yang dibayangkan penggemarnya dulu. Seperti Suharto, pembangunan merupakan hal yang penting,” tulis The Economist.


Bahkan, dalam satu tweet-nya, The Economist menyebut bahwa Indonesia saat ini sedang menuju jurang otoritarianisme yang mirip dengan masa Orde Baru.


“Indonesia kembali ke otoritarianisme dengan kepemimpinan Joko Widodo”, cuitnya akun twiitter @TheEconomist, 19 Oktober 2020.

Di sisi lain, Presiden Jokowi mengumumkan dukungan dari lembaga Bank Dunia terkait pengesahan dan terbitnya UU Omnibus Law Ciptaker tersebut.

Jokowi mengatakan bahwa undang-undang tersebut merupakan reformasi besar guna mendongkrak pemulihan ekonomi dalam negeri.

"Undang-Undang Cipta Kerja adalah upaya reformasi besar untuk menjadikan Indonesia lebih kompetitif.' Ini kata Bank Dunia," cuit Jokowi lewat akun Twitter-nya pada Jumat 16 Oktober 2020.

Dalam rilis itu, Bank Dunia menyebut Omnibus Law Ciptaker sebagai reformasi skala besar Indonesia di sektor ekonomi agar lebih kompetitif dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Omnibus Law Ciptaker dinilai dapat mendukung pemulihan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.

Bank Dunia menyatakan Omnibus Law Ciptaker diperlukan untuk menghilangkan aturan-aturan yang ketat dalam kerja sama bisnis sehingga mampu menarik investasi dan dapat membuka lapangan kerja untuk memerangi kemiskinan.

Halaman:

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Twitter The Economist


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x